Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Aremania dan Arema, Bukan Semata Soal Sepak Bola

Kompas.com - 12/10/2022, 10:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Meski begitu, Aremania tidak 100 persen suci, tanpa dosa.

Sebagai kelompok massa, tentunya ada saja ulah Aremania. Kalau bang Akmal Marhali dari SOS (Save Our Soccer) mencatat beberapa aksi anarkis Aremania seperti kejadian Kediri 2008 dan beberapa kejadian aktual lainnya, saya pun mencatat adanya tawuran besar-besaran antara Aremania dengan Bonek di sekitar Pasuruan maupun di stasiun Malang, stasiun Gubeng, dan tempat lain di Jawa Timur.

Belum lagi tragedi Madiun disaster yang turut memakan korban jiwa.

Namun satu hal unik yang perlu dicatat adalah Aremania tidak pernah merusak stadion dan kota/kabupaten Malang.

Bahkan saat kejadian Kanjuruhan 2022 pun bench pemain dan fasilitas stadion Kanjuruhan lain masih utuh. Kerusakan ada di area pintu-pintu maupun pagar di mana lokasi tersebut banyak terjadi desak-desakan yang berujung petaka.

Fakta lain adalah tidak adanya suporter tim lawan yang meninggal dunia di Malang (Gajayana dan Kanjuruhan) akibat kerusuhan atau tawuran antar suporter.

Berani adu data, di Jakarta dan Bandung atau beberapa kota lain ditemukan kasus suporter tim lawan menjadi korban meningal dunia di area stadion. Suporter Semen Padang dan Persib pernah menjadi korban di GBK dan yang belum lama meninggalnya Haringa Sirila (suporter Persija) di GBLA.

Sanksi terkait tragedi Kanjuruhan harus jelas

Sanksi kepada Aremania (jika ada) pasca-tragedi Kanjuruhan 2022 saya pikir harus jelas. Jangan cuma mentok di sanksi kepada kelompok suporter, sementara banyak orang yang menjadi korban justru bukan bagian dari Aremania yang masuk lapangan atau berbuat rusuh.

Sanksi harus meniru sanksi di negara yang sepak bolanya maju, pribadi-pribadi yang melakukan kerusuhanlah yang harus dihukum baik administrasi maupun pidana sesuai perbuatan mereka, sementara mereka yang tidak bersalah biarkan saja tetap bisa mendukung klub mereka.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Akan Bentuk Tim Baru Bantu FIFA

Mereka yang masuk lapangan, melempar flare, dan menyerang pemain dan petugas saja yang dihukum sekaligus sebagai efek deterence kepada mereka yang berniat melakukan hal sama.

Caranya bagaimana? Kalau tahun 2000-an saja Inggris bisa mengidentifikas dan merumuskan hukuman kepada penonton secara pribadi, maka 2022 harusnya semua lebih mudah. Bisa dari CCTV atau dari kamera-kamera amatir yang bahkan sudah banyak diunggah di YouTube, Tiktok, atau media lainnya.

Cara yang sama bisa juga dilakukan untuk mencari oknum petugas yang bertindak di luar arahan pimpinan maupun di luar batas yang diatur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singapore Open 2024: Apriyani/Fadia Raih Satu Tiket Keberuntungan

Singapore Open 2024: Apriyani/Fadia Raih Satu Tiket Keberuntungan

Badminton
Munculnya Talenta dari Turnamen Sepak Bola Putri MilkLife Soccer Challenge

Munculnya Talenta dari Turnamen Sepak Bola Putri MilkLife Soccer Challenge

Liga Indonesia
Atlet Berkuda Indonesia Nusrtdinov Zayan Raih Medali Emas di Kejuaraan Malaysia

Atlet Berkuda Indonesia Nusrtdinov Zayan Raih Medali Emas di Kejuaraan Malaysia

Sports
Jelang Final Liga Champions Dortmund Vs Madrid, 5 Pemain Indonesia Akan Bertanding

Jelang Final Liga Champions Dortmund Vs Madrid, 5 Pemain Indonesia Akan Bertanding

Timnas Indonesia
Liverpool Siap Buka Toko Resmi di Indonesia

Liverpool Siap Buka Toko Resmi di Indonesia

Liga Inggris
Hansi Flick Jadi Pelatih Baru Barcelona, Filosofi Menyerang dan Penguasaan Bola

Hansi Flick Jadi Pelatih Baru Barcelona, Filosofi Menyerang dan Penguasaan Bola

Liga Spanyol
Arhan Usai Diganjar Kartu Merah Saat Debut di Suwon FC: Sedih, Saya Akan Menebusnya...

Arhan Usai Diganjar Kartu Merah Saat Debut di Suwon FC: Sedih, Saya Akan Menebusnya...

Liga Lain
5 Pemain Tambahan Bergabung dengan Timnas U20 di Italia

5 Pemain Tambahan Bergabung dengan Timnas U20 di Italia

Liga Indonesia
Desain Baru Sarung Tangan Resmi UFC, Beri Kenyamanan untuk Fighter

Desain Baru Sarung Tangan Resmi UFC, Beri Kenyamanan untuk Fighter

Sports
Ancelotti Ingin Pensiun di Madrid, Tekad Bawa Los Blancos Juara Liga Champions

Ancelotti Ingin Pensiun di Madrid, Tekad Bawa Los Blancos Juara Liga Champions

Liga Spanyol
Shin Tae-yong: Piala Asia Lebih Besar, Jangan Terkurung Piala AFF

Shin Tae-yong: Piala Asia Lebih Besar, Jangan Terkurung Piala AFF

Timnas Indonesia
Jadwal Singapore Open 2024: 8 Wakil Indonesia Berburu Tiket Perempat Final

Jadwal Singapore Open 2024: 8 Wakil Indonesia Berburu Tiket Perempat Final

Badminton
Hasil Final Conference League: Bekuk Fiorentina, Olympiakos Juara dan Cetak Sejarah

Hasil Final Conference League: Bekuk Fiorentina, Olympiakos Juara dan Cetak Sejarah

Liga Lain
Bayern Muenchen Resmi Tunjuk Vincent Kompany Jadi Pelatih Baru

Bayern Muenchen Resmi Tunjuk Vincent Kompany Jadi Pelatih Baru

Bundesliga
Borneo FC Vs Bali United, Huistra Ingin Tempat Ketiga, Penawar Kecewa

Borneo FC Vs Bali United, Huistra Ingin Tempat Ketiga, Penawar Kecewa

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com