KOMPAS.com - Pihak keamanan, dalam hal ini polisi, jadi sorotan utama dalam Tragedi Kanjuruhan.
Gas air mata yang ditembakkan oleh polisi ke kerumunan di tribune selatan, timur, dan utara membuat kepanikan di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.
Penonton berhamburan tepat setelah granat berisi gas air mata sampai di tribune. Mereka berupaya menjauhi kepulan asap.
Sebab, efek gas air mata membuat mata perih, sesak napas, hingga menimbulkan korban jiwa di Kanjuruhan.
Selain itu, penonton juga berupaya keluar Stadion Kanjuruhan. Akan tetapi, pintu sekitar 2 meter jadi rebutan ribuan orang secara bersamaan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Orang Kuat di Balik Jam Malam Arema Vs Persebaya
Alhasil, desak-desakan di ruangan terbatas terjadi. Tak sedikit orang-orang terinjak-injak dan kekurangan oksigen.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 6 Oktober 2022 mengumumkan enam orang ditetapkan sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan.
Mereka adalah Akhmad Hadian Lukita (Dirut LIB), Abdul Harris (Ketua Panpel), Suko Sutrisno (Security Officer), Wahyu SS (Kabag Ops Polres Malang), H (Brimob Polda Jatim), BSA (Kasat Samapta Polres Malang).
Sebagai wujud permintaan maaf dan aksi spontanitas, Kapolresta Malang Kota, Kombes Budi Hermanto, bersujud bersama para anggota kepolisian lainnya pada kegiatan apel pagi di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Tambah 1 Korban Jiwa, FIFA Datang, PSSI Penuhi Panggilan TGIPF
Dia mengatakan, aksi bersimpuh dan bersujud itu dilakukan untuk meminta maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, dia menambahkan, aksi tersebut juga sebagai bentuk permintaan maaf kepada para korban beserta keluarganya, meski tragedi itu bukan terjadi di wilayah operasionalnya.
Tak hanya bersimpuh dan bersujud, Buher, sapaan akrab Budi Hermanto, juga memanjatkan doa bersama anggota kepolisian lainnya, termasuk jajaran Pejabat Utama (PJU) dan Kapolsekta di lingkungan Polresta Malang Kota.
"Kita berdoa agar saudara-saudari kita, Aremania dan Aremanita korban tragedi Kanjuruhan bisa diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, serta kita bersama-sama memohon ampun kepada Allah SWT agar peristiwa itu tidak terjadi lagi," kata Buher.
Dia pun berharap agar keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) di Malang bisa kembali kondusif.
Baca juga: Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1, Total Ada 132
"Kami juga berharap agar situasi kembali kondusif dan persoalan tragedi Kanjuruhan segera terselesaikan," ujar Buher.