KOMPAS.com - Seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA) merupakan olahraga berisiko tinggi, mengingat besarnya intensitas kontak fisik yang terjadi.
Petarung MMA asal Indonesia yang tengah mencatatkan enam kemenangan beruntun di pentas internasional ONE Championship, Eko Roni Saputra, mengakui hal tersebut.
Namun, Eko Roni Saputra tetap merasa aman ketika berduel melawan petarung lain, termasuk saat kali terakhir memetik kemenangan atas Chan Rothana lewat kuncian rear-naked choke pada 11 Maret 2022.
Berdasarkan pernyataan Eko Roni Saputra, rasa aman itu tak lepas dari protokol keselamatan yang diterapkan secara ketat sebelum para petarung beraksi di arena pertarungan.
Baca juga: Hasil ONE Championship: Dua Petarung Indonesia Menang, Eko Roni Tantang Jagoan Top 5
Protokol keselamatan yang dimaksud terwujud lewat berbagai tes kesehatan, salah satunya tes dehidrasi.
Tes dehidrasi dilakukan demi memastikan para atlet yang berlaga tidak kekuarangan cairan dalam tubuh mereka.
Tes yang dianggap revolusioner ini sudah diterapkan dalam ajang ONE Championship.
"Bagi saya, tes hidrasi sangat penting karena bisa mengetahui kandungan cairan di dalam tubuh kita," kata Eko Roni dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Senin (12/9/2022).
"Sejauh ini saat saya bermain di kancah nasional atau internasional, enggak pernah (ada tes) hidrasi, dan kandungan hidrasi ini sangat berpengaruh pada power dan bisa mencegah cepat keram,” ujar Eko Roni.
Baca juga: Eko Roni Saputra Siap Meledak Lagi Saat Lawan Chan Rothana
Tes dehidrasi juga disebut dapat membantu atlet mengurangi berat badan ekstrem.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.