KOMPAS.com - Percaya diri sebelum pertandingan boleh saja, asal tidak kebablasan seperti halnya timnas dan masyarakat Brasil di pentas Piala Dunia 1950.
Brasil seakan mendahului takdir mereka, terlalu percaya diri akan meraih gelar juara Piala Dunia 1950, tetapi akhirnya berakhir bencana.
Lebih tepatnya bencana Maracana atau Maracanazo.
Semua berawal dari masyarakat Brasil yang sangat percaya diri akan keluar sebagai juara Piala Dunia 1950.
Baca juga: Profil Tim Piala Dunia 2022: Jerman, Era Baru di Tangan Hansi Flick
Selain karena tuan rumah di Stadion Maracana, lawan mereka saat itu adalah Uruguay. Nyaris tak ada yang mengunggulkan Uruguay selain suporter dari negara tersebut.
Dikutip BBC, media lokal Brasil bahkan menuliskan "Brasil Juara Dunia" di media cetak mereka sebelum laga berlangsung.
Termasuk koran terbesar di Brasil kala itu, O Mundo, yang menuliskan "Inilah para juara dunia" lengkap dengan foto para pemain Brasil.
Selain itu, catatan Brasil jelang laga terakhir kontra Uruguay sungguh menakjubkan. Mereka mencetak 21 gol dalam lima laga yang berformat round robin.
Baca juga: Siapa Pencetak Gol Terbanyak Timnas Portugal di Piala Dunia?
Atau dengan kata lain memiliki rata-rata 4,2 gol per laga. Dua kemenangan terbesar mereka yakni 7-1 atas Swedia dan 6-1 atas Spanyol.
"Semua orang berteriak mereka (Brasil) akan mengalahkan kami tiga atau empat-nol," kata pemain sayap Uruguay saat itu, Alcides Ghiggia, kepada BBC.
"Saya mencoba untuk tidak menatap keramaian dan hanya fokus ke pertandingan," ujar dia melanjutkan.
Alcides Ghiggia tak mau menatap suporter yang datang ke Stadion Maracana karena tribune penuh dengan 200.000 suporter tuan rumah.
Percaya diri di Stadion Maracana semakim memuncak saat Brasil mencetak gol lebih dulu pada menit ke-46 oleh Friaca.
Baca juga: Profil Tim Piala Dunia 2022: Portugal, Ujian Berat Ronaldo dkk
Namun, Uruguay berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-66 berkat gol Juan Schiaffino. Stadion Maracana hening seketika.
Tangis mulai melintas di pipi suporter tatkala Alcides Ghiggia mencetak gol pada 11 menit sebelum pertandingan waktu normal berakhir.