Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

93 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Kisah Seragam Serba Hitam Italia di Piala Dunia 1938

Kompas.com - 19/08/2022, 04:58 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Seragam hitam ikut membawa Italia memenangi Piala Dunia 1938. Ada campur tangan Benito Mussolini di balik seragam serba hitam yang dikenakan para pemain La Nazionale.

Piala Dunia 1938 yang digelar di Perancis menyisakan banyak cerita, mulai dari kontroversi menjelang turnamen hingga campur tangan diktator Benito Mussolini kepada skuad Italia.

Pada musim panas 1938, Perancis menggelar Piala Dunia FIFA edisi ketiga.

Awalnya, turnamen tersebut bakal diikuti oleh 16 tim. Namun, Austria memilih mundur karena adanya aneksasi (pengambilan paksa) yang dilakukan pasukan Jerman di bawah komando Adolf Hitler.

Sementara itu, Italia datang ke Piala Dunia 1938 Perancis sebagai juara bertahan.

Baca juga: Adu Kompetitif Jelang Piala Dunia 2022, Pelatih Brasil Jawab Pernyataan Mbappe

Empat tahun sebelumnya, La Nazionale besutan Vittorio Pozzo berhasil mengangkat trofi Jules Rimet di rumah sendiri.

Timnas Italia kala itu berangkat ke Perancis dengan Vittorio Pozzo masih menduduki kursi pelatih.

Bedanya, pada Piala Dunia 1938, La Nazionale tidak lagi dihuni para oriundi (orang-orang keturunan Italia yang lahir di luar negeri) seperti Raimundo Orsi dan Luis Monti.

Di Perancis, Pozzo memberi kepercayaan kepada para pemain muda semodel Silvio Piola (kala itu berusia 24 tahun), Pietro Rava (22), dan Ugo Locatelli (22).

Pozzo kembali membawa Giuseppe Meazza. Kali ini, Meazza yang memasuki usia matang (27 tahun) dipercaya menjadi kapten tim.

"Menghitam" Saat Jumpa Perancis

Italia mengawali kiprah di Piala Dunia 1938 dengan melawan Norwegia pada babak 16 besar. Giuseppe Meazza dkk harus berjuang hingga extra time untuk meraih kemenangan 2-1.

Usai melewati adangan Norwegia, pasukan Vittorio Pozzo lantas bersua tuan rumah Perancis pada perempat final.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Nomor 9 Brasil dan Misi Pembalasan Gabriel Jesus

Pemandangan tak biasa pun terjadi. Ketika melawan Perancis, timnas Italia memutuskan memakai seragam serba hitam.

Di balik seragam tanding serba hitam yang digunakan La Nazionale pada saat itu, rupanya ada campur tangan Benito Mussolini yang kala itu berkuasa di Italia.

Atas perintah Mussolini, Giuseppe Meazza dkk mengenakan seragam tanding berwarna hitam ketika jumpa Perancis. Padahal, seharusnya Italia memakai seragam putih.

Mussolini memerintahkan Italia memakai seragam hitam karena warna hitam adalah simbol paramiliter fasis Italia. Disebutkan juga bahwa para pemain Italia melakukan hormat fasis sebelum sepak mula.

Dilansir dari AP, aksi para pemain Italia melakukan hormat fasis itu sempat menuai protes dari pendukung Perancis.

Namun, protes itu membuat Italia kehilangan taji di atas lapangan.

Armada Pozzo sukses menekuk Perancis dengan skor 3-1. Luigi Colaussi mencetak satu gol, sedangkan Silvio Piola memborong dua gol.

Baca juga: 95 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Achmad Nawir, Dokter Berkacamata Andalan Hindia Belanda

"Membalikkan intimidasi dari tribune, Italia memenangi pertempuran di lapangan," tutur Simon Martin, penulis Sport Italia dan sejarawan olahraga di Universitas Buckingham.

"Kaus hitam dan salam Romawi menjadi salah satu momen Piala Dunia FIFA yang paling tidak membangun, terang-terangan ada unsur politis," imbuh Martin.

Italia pun lolos ke semifinal untuk menantang Brasil, satu-satunya wakil Amerika Selatan di Piala Dunia 1938.

Brasil pun disikat juga oleh Italia. Diwarnai selebrasi celana melorot Giuseppe Meazza, Italia sukses menundukkan dengan skor 2-1.

Kemenangan atas Brasil membuat Italia melaju ke partai final untuk melawan Hongaria.

"Menang atau Mati" di Final

Italia melawan Hongaria pada laga final Piala Dunia 1938 yang dilaksanakan di Stadion Olympique de Colombes, Paris. Sekitar 45.000 orang menyaksikan langsung laga tersebut.

Italia menang 4-2 atas Hongaria dan membuat mereka mempertahankan gelar juara. Pada partai final, Luigi Colaussi dan Silvio Piola sama-sama memborong dua gol.

Namun, cerita tak berhenti sampai di situ.

Baca juga: 94 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Selebrasi Celana Melorot Giuseppe Meazza di Piala Dunia 1938

Sebelum final, Benito Mussolini dikabarkan mengirim pesan lewat telegram ke skuad Italia. Pesan itu berisi perintah sederhana "menang atau mati".

Soal pesan dari Mussolini, para pemain Italia bersikeras mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendapat pesan seperti itu.

Namun, kiper Hongaria Antal Szabo membuat sebuah pengakuan setelah timnya kalah dari Italia pada final Piala Dunia 1938.

"Saya mungkin telah kebobolan empat gol, tetapi setidaknya saya menyelamatkan hidup mereka," kata Szabo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com