"Ada seribu jalan. Ya kami sedang pendekatan. Kita lihat sendiri, kalau Indonesia bermain di kandang, itu penuh," kata Danny Kosasih kepada awak media, termasuk KOMPAS.com.
"Kita juga tidak mau membangun gedung, tapi nanti yang datang cuma seribu orang. Itu juga tidak diharapkan oleh FIBA," ujar Danny Kosasih.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2022: Sorak-sorai Pendukung China di Tengah Pekik Indonesia
Melalui pertimbangan itu, Danny Kosasih juga memastikan bahwa pihaknya akan berusaha sekuat tenaga agar timnas basket Indonesia bisa tetap tampil pada FIBA World Cup 2023.
"Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk bicara ke FIBA, tolong dipertimbangkan. Karena kalau tidak, sayang sekali," ucap Danny Kosasih.
"Pemerintah sudah support, tapi kalau akhirnya gedung itu tidak terpakai secara maksimal... Saya kira masih ada 1.000 cara yang bisa kami tempuh. Kita doakan saja bersama," kata Danny Kosasih.
Lebih lanjut, Danny Kosasih berharap masyarakat Indonesia ikut mendukung upaya Perbasi dalam meloloskan Andakara Prastawa dkk ke Piala Dunia.
"Basket ini bukan milik Perbasi, tapi Indonesia. Jadi, saya berharap masyarakat Indonesia bisa dukung supaya kami nanti bisa lolos," tutur Danny Kosasih.
Baca juga: Optimisme Milos Pejic untuk Timnas Basket Indonesia
Apabila keinginan Indonesia tetap tampil di Piala Dunia tak tercapai, Danny Kosasih mengatakan bahwa timnas basket Indonesia harus bersiap menatap turnamen-turnamen terdekat seperti SEA Games dan Asian Games.
Pada SEA Games berikutnya di Kamboja, timnas basket Indonesia berpeluang mempertahankan medali emas yang mereka raih pada SEA Games Vietnam, Mei lalu.
"Tim ini belum dibubarkan, dan kami sudah bicara ke Coach Milos supaya kita tetap persiapkan. Jangan sampai mendadak, nanti ada kabar Indonesia lolos, Coach Milos malah enggak ada," kata Danny Kosasih.
"Kalau senior, kami tetap menatap ke FIBA World Cup, tidak boleh berhenti sampai di sini. Kalau sampai tidak kesampaian (main di Piala Dunia), kan masih ada SEA Games. Kita harus bisa pertahankan apa yang telah kita raih. Kita juga ada Asian Games," tutur Danny Kosasih menjelaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.