KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang ditahan polisi setelah melakukan protes di tengah lintasan pada lap-lap pembuka ajang Formula 1 GP Inggris pada Minggu (3/7/2022).
Beberapa orang masuk dan duduk di lintasan Sirkuit Silverstone tak lama setelah Zhou Guanyu (Alpha Tauri) mengalami kecelakaan horor di Tikungan 1 lap pembuka GP Inggris 2022.
Balapan lalu berhenti (red flag) seiring upaya untuk menyelamatkan Zhou dari mobilnya yang terpelanting hingga melewati pengaman ban di pinggir lintasan.
"Kami mengonfirmasi beberapa orang masuk ke lintasan setelah red flag," ujar FIA (federasi otomobil dunia).
"Orang-orang ini kemudian dipindahkan dan masalah telah ditangani oleh otoritas lokal."
Para pemrotes tersebut tergabung ke dalam suporter Just Stop Oil, grup sama yang salah satu anggotanya mengikat diri sendiri ke tiang gawang pada laga Everton kontra Newcastle di Goodison Park.
Aksinya saat itu membuat laga Premier League tersebut terhenti selama 10 menit.
Baca juga: Hasil F1 GP Inggris: Carlos Sainz Juara, Hamilton Ketiga!
Kepolisian lokal sebelumnya telah mengetahui rencana protes saat F1 GP Inggris bergulir dan menghimbau kepada para suporter ini agar tidak membahayakan diri sendiri di lintasan.
Akan tetapi, peringatan tersebut dihiraukan oleh grup tersebut.
"Saya sangat kecewa mereka menghiraukan peringatan kami dan melakukan hal sangat berbahaya untuk masuk ke trek," ujar Komandan Event, Chief Inspector Tom Thompson, seperti dikutip dari The Racer.
"Kami menawari mereka fasilitas untuk sebuah event damai di area sirkuit tetapi mereka memilih membahayakan diri sendiri, para driver, marshal, dan volunteer."
"Beruntung sekali, kami telah siap untuk menghadapi situasi ini dan grup tersebut dipindahkan dari lintasan dengan cepat dan telah ditahan oleh para petugas kami."
Marshall’s dragging protesters off the track?????? pic.twitter.com/77Uz7w0ez9
— The F1 Journal (@thef1journal_) July 3, 2022
CEO F1, Stefano Domenicali, mengatakan bahwa ia sangat kecewa dengan tindakan grup tersebut.
Menurutnya, protes diperbolehkan tetapi tidak dengan cara yang membahayakan nyawa seperti itu.
"Sangat tidak bertanggung jawab," tuturnya kepada Sky Sports.