Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F1 GP Inggris: 7 Orang Ditahan Setelah Masuk Lintasan, Grup Sama yang Menghentikan Laga Premier League

Kompas.com - 04/07/2022, 06:20 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang ditahan polisi setelah melakukan protes di tengah lintasan pada lap-lap pembuka ajang Formula 1 GP Inggris pada Minggu (3/7/2022).

Beberapa orang masuk dan duduk di lintasan Sirkuit Silverstone tak lama setelah Zhou Guanyu (Alpha Tauri) mengalami kecelakaan horor di Tikungan 1 lap pembuka GP Inggris 2022.

Balapan lalu berhenti (red flag) seiring upaya untuk menyelamatkan Zhou dari mobilnya yang terpelanting hingga melewati pengaman ban di pinggir lintasan.

"Kami mengonfirmasi beberapa orang masuk ke lintasan setelah red flag," ujar FIA (federasi otomobil dunia).

"Orang-orang ini kemudian dipindahkan dan masalah telah ditangani oleh otoritas lokal."

Para pemrotes tersebut tergabung ke dalam suporter Just Stop Oil, grup sama yang salah satu anggotanya mengikat diri sendiri ke tiang gawang pada laga Everton kontra Newcastle di Goodison Park.

Aksinya saat itu membuat laga Premier League tersebut terhenti selama 10 menit.

Baca juga: Hasil F1 GP Inggris: Carlos Sainz Juara, Hamilton Ketiga!

Kepolisian lokal sebelumnya telah mengetahui rencana protes saat F1 GP Inggris bergulir dan menghimbau kepada para suporter ini agar tidak membahayakan diri sendiri di lintasan.

Akan tetapi, peringatan tersebut dihiraukan oleh grup tersebut.

"Saya sangat kecewa mereka menghiraukan peringatan kami dan melakukan hal sangat berbahaya untuk masuk ke trek," ujar Komandan Event, Chief Inspector Tom Thompson, seperti dikutip dari The Racer.

"Kami menawari mereka fasilitas untuk sebuah event damai di area sirkuit tetapi mereka memilih membahayakan diri sendiri, para driver, marshal, dan volunteer."

"Beruntung sekali, kami telah siap untuk menghadapi situasi ini dan grup tersebut dipindahkan dari lintasan dengan cepat dan telah ditahan oleh para petugas kami."

CEO F1, Stefano Domenicali, mengatakan bahwa ia sangat kecewa dengan tindakan grup tersebut.

Menurutnya, protes diperbolehkan tetapi tidak dengan cara yang membahayakan nyawa seperti itu.

"Sangat tidak bertanggung jawab," tuturnya kepada Sky Sports.

"Hal ini tak bisa diterima, Anda bisa protes perihal apapun. Ada kebebasan untuk berbicara tetapi ini konyol."

Baca juga: Kualifikasi F1 GP Inggris: Sainz Sabet Pole Perdana, Hamilton Akhirnya Kompetitif

Domenicali pun menambahkan dalam pernyataan resminya seusai balapan kalau tindakan orang-orang ini sangat membahayakan.

"Semua orang berhak mengeluarkan pendapat soal isu-isu apapun tetapi tak ada yang berhak untuk membahayakan nyawa," tulisnya.

"Aksi grup kecil ini sangat tiddak bertanggung jawab dan berbahaya."

"Kami mengucapkan terima kasih atas kerja hebat polisi dan tak boleh lengah terhadap risiko kepada para driver, marshal, fans, dan para individu."

Aksi para pemrotes ini menuai reaksi berbeda dari para pebalap seusai ajang yang dimenangkan oleh Carlos Sainz (Ferrar) tersebut.

Sainz sendiri merayakan kemenangan pertama dia di F1 setelah 151 start dan menyatakan dukungannya terhadap pesan yang ingin disampaikan oleh para pemrotes walau mengatakan ada cara lebih baik bagi mereka untuk lebih terdengar.

"Saya pikir red flag dikibarkan karena mereka masuk lintasan," ujarnya seusai balapan.

"Saya melihat tiga orang berlari ke arah saya setelah keluar dari Tikungan 5."

"Orang-orang tentu perlu menyuarakan pendapat di saat mereka pikir berada di posisi benar."

"Saya hanya berpikir, melompat ke trek Formula 1 dan membahayakan diri sendiri bukanlah cara paling benar," lanjut pebalap Ferrari asal Spanyol tersebut.

"Saya mendukung pemikiran mereka dan saya pikir Formula 1 melakukan tugas bagus untuk mencoba menjadi carbon zero pada 2030."

"Saya hanya tak percaya memasuki lintasan Formula 1 adalah cara terbaik untuk manifestasi protes ini."

Sementara itu, Lewis Hamilton, yang finish peringkat ketiga di balapan kandangnya tersebut juga menyuarakan pendapat hampir sama dengan Hamilton.

"Saya baru tahu apa yang pemrotes itu perjuangkan," tutur juara dunia Formula 1 tujuh kali tersebut. 

"Saya suka apabila ada orang yang berjuang untuk planet ini, kita perlu lebih banyak orang seperti mereka."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com