Hasil do not finish (DNF) pertama Team WRT #31 ini pun membuat mereka hanya membawa pulang 1 poin hasil dari pole position yang mereka dapatkan di babak Hyperpole.
Kemenangan diraih oleh tim JOTA #38, di mana Prema Orlen #9 dan JOTA #28 melengkapi podium.
“Ini memang bukan balapan milik kami bahkan sebelum Tikungan 1," ujar Rene Rast dalam rilis yang diterima Kompas.com.
"Kami mengalami banyak insiden, penalti, dan hal merugikan lain walau punya mobil cepat. Yang terpenting Robin oke sehabis insiden itu. Kami akan bertarung maksimal di Monza nanti."
Semangat serupa pun diutarakan oleh Frijns.
“Balapan seperti mimpi buruk buat kami sejak start hingga tabrakan saya," tutur pebalap yang juga turun di Formula E Jakarta tersebut.
"Kami selalu ada di belakang nyaris sepanjang balapan dan frustrasi rasa mengingat kami punya mobil tercepat."
Seri berikut FIA World Endurace Championship (WEC) adalah 6 Hours of Monza di Italia pada 10 Juli.
Toyota Dominan
Sementara itu, Toyota memenangi balapan di kelas Hypercar untuk kelima kalinya secara beruntun dengan mobil #8 yang dikemudikan oleh Brendon Hartley, Sebastien Buemi, dan Ryo Hirakawa.
Toyota membalap secara dominan dan tak pernah benar-benar direpotkan oleh kedua rivalnya, Glickenhaus dan Alpine.
Pebalap Selandia Baru, Hartley membawa mobilnya melintasi garis finis dengan keunggulan 2 menit 01,222 detik atas sesama mobil Toyota #7 yang dikemudikan Jose Maria Lopez.
Hartley kini punya tiga kemenangan dan Buemi empat kemenangan di La Sarthe. Sementara, Hirakawa menjadi pebalap kelima dari Jepang untuk menjadi juara di ajang ini.
Dominasi Toyota akan sangat ditantang musim depan dengan bergabungnya pabrikan-pabrikan raksasa: Peugeot, Porsche, Ferrari, dan Cadillac di kelas paling atas World Endurance Championship tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.