KOMPAS.com - Kekuatan dan daya tahan otot tungkai sangat penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Untuk mengukur daya tahan otot tungkai, maka diperlukan serangkaian tes.
Tes pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui daya ledak otot tungkai seseorang terdapat beberapa cara dalam pengambilan datanya.
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui atau mengukur kekuatan maksimal otot tubuh bagian bawah atau tungkai.
Baca juga: 5 Ragam Olahraga untuk Mengecilkan Perut Buncit
Pengukuran daya tahan otot tungkai antara lain adalah vertical jump dan lompat jauh. Berikut ulasannya.
Vertical jump atau loncat tegak adalah tes kebugaran jasmani yang sudah umum dilakukan untuk menentukan kekuatan otot kaki dan daya ledak.
Gerakan dalam tes ini adalah peserta mengambil awalan sikap menekuk lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.
Peserta kemudian meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat.
Gerakan dalam tes ini dilakukan sebanyak tiga kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain.
Dikutip dari buku Panduan Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Olahragawan oleh Oce Wiriawan, prosedur pelaksanaan tes vertical jump adalah sebagai berikut:
Dikutip dari buku Tingkat Kebugaran Jasmani Masyarakat (Pria) Usia 16-19 Tahun Di Masa Pandemi Covid-19 oleh Rima Febrianti dkk, cara memberi skor pada aktivitas tes loncat tegak adalah sebagai berikut:
Baca juga: Latihan Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai
Seperti yang diketahui, lompat jauh merupakan nomor perlombaan dalam atletik. Bentuk olahraga lompat jauh memiliki tujuan melaju sejauh mungkin dengan melakukan satu kali lompatan dari titik awal.
Setelah melakukan lompatan seorang pelompat akan melakukan sikap mendarat. Sikap saat mendarat yang baik yaitu dengan tangan lurus di depan dada dan badan condong ke depan.
Prosedur pelaksanaan tes lompat jauh adalah sebagai berikut: