Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Hero Tito, Petinju Asal Malang Mantan Juara Level Internasional

Kompas.com - 03/03/2022, 20:40 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti dunia tinju Tanah Air. Salah satu petinju berbakat asal Malang, Jawa Timur, menghembuskan napas terakhirnya.

Dia adalah Heru Purwanto atau yang akrab dikenal dengan nama Hero Tito.

Hero Tito adalah petinju yang memiliki segudang pengalaman di kancah nasional maupun internasional.

Dia bahkan pernah merasakan sabuk gelar juara dunia WPBF (World Professional Boxing Federation) kelas ringan.

Sayangnya, karier Hero Tito harus terhenti ketika usianya menginjak 35 tahun.

Baca juga: Sempat Alami Koma, Petinju Indonesia Hero Tito Meninggal Dunia

Knock-out lalu Koma

Hero Tito melakoni duel tinju untuk kali terakhir pada acara Holywings Sport Show di Jakarta, Minggu (27/2/2022).

Kala itu, dia bertarung dengan petinju veteran, James Mokognita, untuk memperebutkan gelar kelas ringan ATI (Asosiasi Tinju Indonesia) lewat 10 ronde.

Nahas, pukulan uppercut James Mokognita pada menit ke-2 ronde ke-7 membuatnya tergeletak di atas matras.

Awalnya, Hero Tito mampu bangkit duduk. Akan tetapi, dia kembali tergeletak beberapa detik kemudian dan dinyatakan knock-out (KO), lalu ditangani tim medis.

Baca juga: Perbedaan KO dan TKO dalam Tinju

Sempat koma dan dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Hero Tito dinyatakan meninggal pada Kamis (3/3/2022).

Awal Karier

Dikutip dari Surya Malang, Hero Tito mulai merambah ke dunia tinju ketika usianya masih 12 tahun. Saat itu, dia mengikuti jejak ayah dan kakaknya.

Hero Tito muda mengawali prestasi di tinju amatir di ajang Kejurda.

Medali emas di kelas Layang Ringan 45 Kg kala itu jadi salah satu kebangaannya.

Karir tinju amatir Hero Tito selanjutnya banyak dilalui di Kalimantan sebelum akhirnya pulang ke Malang dan memilih menempuh jalur profesional.

Baca juga: Mengenal Muay Thai, Olahraga Tinju Tradisional dari Thailand

Dia menjalani debut profesionalnya pada 28 Februari 2004.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com