KOMPAS.com - Tenis meja merupakan salah satu kategori jenis permainan dengan bola kecil.
Permainan menggunakan bola kecil ini sangat digemari baik oleh remaja hingga orang dewasa, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Permainan tenis meja ternyata sudah ada sejak tahun 1880-an. Lantas siapa yang mempopulerkan olahraga satu ini?
Dikutip dari situs resmi Olympics, permainan tenis meja yang asal mulanya lebih dikenal dengan pingpong mulai dikenal pada abad 19 di Inggris.
Baca juga: Mengapa Tenis Meja Dikenal dengan Istilah Pingpong?
Awalnya permainan ini dimainkan oleh orang bangsawan kelas atas dari Inggris.
Pada saat itu, mereka masih memainkan permainan tenis meja menggunakan alat sederhana seperti meja makan (untuk arena), sebari buku (untuk net), dan buku atau kulit binatang sebagai alat pukul bola.
Seiring berjalannya waktu, permainan tenis meja mengalami perkembangan. Pada tahun 1901, bola yang awalnya terbuat dari karet atau gabus, berubah bola dari berbahan seluloid.
Kemudian, alat pukul yang awalnya menggunakan buku atau kulit binatang, berubah menjadi kayu yang sudah diasah kemudian dilapisi dengan selembar karet.
Pada awal abad ke-20, tepatnya tahun 1926 sebuah organisasi tenis meja internasional dibentuk setelah perwakilan pemain tenis meja dari berbagai negara, seperti Jerman, Hongaria serta Inggris berkumpul.
Organisasi tersebut diberi nama Federation Internationale de Tennis de Table atau International Table Tennis Federation (ITTF).
ITTF berdiri pada tanggal 15 Januari 1926 atas prakrasa Dr. George Lehmann dari Jerman.
Olahraga tenis meja pertama kali dipertandingkan secara internasional pada tahun 1926 di London, Inggris, setelah berdirinya ITTF.
Meski ITTF sudah berdiri sejak lama, olahraga tenis meja baru melakoni debutnya di ajang olahraga multicabang olimpiade pada 1988.
Kala itu, kota yang mendapat kehormatan menyelenggarakan olimpiade adalah Seoul, Korea Selatan.
Baca juga: Aturan Servis dalam Permainan Tenis Meja
Dikutip dari buku Ajar Teori dan Praktik Permainan Tenis Meja (2010) oleh Kasanrawali, permainan tenis meja mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1930.
Pada masa itu, permainan tenis meja dianggap sebagai permainan rekreasi yang dimainkan di balai-balai pertemuan Belanda.
Awalnya tenis meja hanya boleh dimainkan oleh para keluarga bangsawan Belanda dan segelintir masyarakat pribumi golongan binnenlands bertuur (pamong praja) yang sudah tergabung sebagai anggota balai tersebut.
Seiring berjalannya waktu, permainan tenis meja mulai dikenal dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Pada tahun 1939, para tokoh dan pecinta olahraga tenis meja Tanah Air memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi yang mewadahi para pemain pingpong di seluruh Indonesia.
Baca juga: Profil David Jacobs, Atlet Paratenis Meja Indonesia Peraih 2 Medali Paralimpiade
Akhirnya terbentuklah PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Namun, nama PPPSI tak berangsur lama.
Saat mengadakan kongres di Surakarta pada 1958, nama organisasi ini diubah menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) hingga saat ini.
Meski demikian, sejarah mencatatkan bahwa organisasi tenis meja di Indonesia dibentuk pada tahun 1939.
Lalu, kapan dan dimana tenis meja pertama kali diperlombakan di Indonesia?
Olahraga tenis meja pertama kali dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Surakrta tahun 1948.
Adapun sejak lahirnya PTMSI, perkembangan olahraga tenis meja di Indonesia perlahan-lahan semakin meningkat.
Hal itu dapat kita lihat dari semakin banyaknya perkumpulan tenis meja yang ada di Tanah Air serta banyaknya kompetisi yang diadakan di Indonesia.
Pada Paralimpiade Tokyo 2020 yang digelar di tahun 2021 lalu, atlet kebanggaan Indonesia, David Jacobs, sukses menyumbang medali perunggu para tenis meja kategori tunggal putra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.