KOMPAS.com - Tolak peluru dilakukan dengan memberikan gaya dorong kepada peluru yang dipegang. Gaya dorong tersebut dapat ditimbulkan dengan menarik salah satu kaki dan lengan ke belakang setelah menolak peluru.
Sesuai dengan namanya, olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru, bukan dilempar.
Dikutip dari Modul 10 Atletik - Tolak Peluru Kelas VII (2020), tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong satu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam.
Berat peluru yang digunakan dalam tolak peluru adalah 7,25 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri.
Adapun, tolak peluru termasuk ke dalam cabang olahraga atletik kategori lempar.
Baca juga: Teknik Dasar Gaya Ortodoks dalam Tolak Peluru
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam olahraga tolak peluru adalah gerak dasar saat melakukan tolakan.
Cara melakukan tolakan dalam tolak peluru adalah menggunakan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Untuk mencapai jarak maksimal, tolakan harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar.
Saat menolak, tubuh akan memberikan gaya dorong kepada peluru. Kaki kiri ditarik ke belakang, demikian pula dengan lengan kiri setelah menolak peluru, bertujuan untuk memberi gaya dorong pada lengan dengan bola.
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Tolak Peluru
Teknik menolak peluru harus diperhatikan karena berperan penting dalam menghasilkan lemparan yang jauh.
Berikut adalah urutan gerak melakukan tolakan yang benar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.