Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Eksklusif Perihal Percakapan Olahraga di Platform Twitter

Kompas.com - 16/02/2022, 20:20 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pembicaraan olahraga di platform media sosial Twitter merupakan salah satu topik yang terus meningkat selama pandemi.

Terdapat 3,7 miliar cuitan seputar olahraga beredar di dunia sepanjang 2021, melampaui 2.7 miliar cuitan yang tercatat pada2020.

Di Indonesia sendiri, terdapat 41,4 juta tweet tentang olahraga pada 2021, meningkat sebesar 64 persen dibandingkan pada 2020.

Dari jumlah itu, 21,7 juta tweet mendiskusikan perihal sepak bola yang mencakup detail pertandingan serta para pemain favorit.

Topik olahraga yang paling banyak dibicarakan di Indonesia adal h sepak bola, badminton, Olimpiade Tokyo 2020, Premier League, dan Manchester United terus diramaikan oleh para penggemar.

Demi mengetahui lebih dalam mengenai percakapan olahraga di Twitter, Kompas.com melakukan wawancara eksklusif bersama Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia, via surat elektronik. 

Simak pembicaraan kami berikut:

Bagaimana pertumbuhan percakapan olahraga di Twitter selama 5 tahun terakhir?

Twitter dapat dikatakan sebagai sports bar terbesar di dunia; di mana orang-orang dengan minat yang sama saling terhubung dan berbagi keseruan. Percakapan dan momen-momen olahraga bersejarah memberikan peluang besar bagi brand dan banyak komunitas untuk saling terhubung.

Ketika orang-orang terhubung dengan percakapan seputar sepak bola di Twitter misalnya, mereka juga terhubung dengan momen budaya terbesar.

Apa yang terjadi seputar sepak bola dapat membentuk aksi, menciptakan meme menghibur, dan percakapan yang mendorong terbentuknya budaya dengan nilai berita yang baik.

Kami melihat pertumbuhan percakapan di Twitter yang luar biasa selama 5 tahun terakhir.

Penggemar olahraga Indonesia di Twitter selalu menunjukkan dukungan kepada atlet favorit mereka dan itu sangat terlihat ketika ajang olahraga besar seperti Asian Games 2018, EURO 2020, dan Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung. 

2. Bagaimana Twitter melihat popularitas TikTok di kalangan generasi muda penggemar olahraga? Apakah menurut Anda TikTok dengan konten videonya akan lebih menarik bagi anak-anak muda dibandingkan Twitter?

Kami percaya, bahwa setiap platform memiliki tujuan, konten, dan audiens masing-masing. Twitter adalah tempat bagi orang-orang dengan minat yang sama untuk saling terhubung dan berdiskusi.

Orang-orang di Twitter di seluruh dunia berkumpul, membicarakan atlet dan klub sepak bola favorit mereka, hingga merayakan kemenangan bersama – Twitter dan olahraga selalu memiliki hubungan yang erat.

Saat banyak ajang olahraga yang ditunda dan dibatalkan tahun lalu, semangat penggemar olahraga di Twitter tidak pernah redup, dilihat dari tidak berhentinya dukungan, perayaan dan memberikan semangat saat tim favorit mereka menang di mana pun mereka berada.

Dengan diadakannya kembali ajang olahraga tahun ini, antisipasi penggemar olahraga yang terus terbangun sejak tahun lalu turut meramaikan percakapan olahraga secara global, dan

Twitter menjadi tempat saling terhubungnya orang dan komunitas dengan minat yang sama untuk menjadi yang terdepan dalam berpartisipasi penuh semangat.

Berbagai fitur yang tersedia di Twitter memungkinkan penggemar merasakan momen olahraga dengan lebih seru lagi.

Misalnya, Topik Twitter membantu penggemar untuk menemukan percakapan yang penting
bagi mereka – baik itu tentang tim sepak bola, atlet bulu tangkis, ataupun atlet Olimpiade.

Daftar Twitter yang terkurasi juga merupakan fitur yang berguna bagi penggemar untuk memastikan bahwa mereka tidak melewatkan Tweet dari akun favorit mereka.

Kekuatan utama Twitter berada pada audiens yang aktif, reseptif, dan influential. Mereka memiliki keinginan kuat untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi dan terhubung ke hal-hal di sekitar mereka – hal ini membuat mereka memiliki pengaruh yang kuat terhadap brand dan pengiklan.

3. Apakah Twitter Spaces telah digunakan secara optimal untuk percakapan olahraga selama ini? Apakah fitur ini akan dipertahankan Twitter untuk jangka waktu yang cukup lama, atau hanya sekadar mengikuti tren percakapan berbasis audio, dan bersaing dengan Clubhouse yang sempat populer?

Orang-orang datang ke Twitter untuk membicarakan apa yang terjadi dan sekarang mereka bisa menjadi host atau mendengarkan percakapan audio secara langsung melalui Spaces.

Dengan Spaces, orang-orang terhubung dengan minat mereka melalui percakapan terbuka di Twitter dengan keaslian serta nuansa yang hanya dapat dibawakan oleh suara manusia.

Ketika orang-orang datang setiap hari ke Twitter untuk berbicara tentang apa yang terjadi di sekitar mereka, Spaces memungkinkan brand dan komunitas untuk lebih terlibat dan memberikan pengalaman sebagai refleksi dari perilaku para pengikutnya.

Melalui Spaces, brand dapat membentuk tren perilaku dan ruang lingkup percakapan publik yang unik.

Spaces memberikan peluang bagi host (baik itu brand maupun komunitas) untuk memanfaatkan momen-momen budaya, menjangkau dan memulai percakapan yang relevan bagi berbagai komunitas (influencer, kreator konten, para ahli dan lain sebagainya), serta langsung memperoleh umpan balik dari para penggemar serta konsumen.

Kami sudah melihat beberapa kreator di Indonesia menggunakan Spaces untuk membahas pertandingan sepakbola yang sedang berlangsung.

Penggunaannya memang masih bersifat ad-hoc, tapi tidak menutup kemungkinan akan banyak komunitas olahraga lainnya yang mengikuti jejak ini di kemudian hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putri KW Lolos ke 8 Besar Malaysia Masters 2024, Prinsip Jadi Kunci Kemenangan

Putri KW Lolos ke 8 Besar Malaysia Masters 2024, Prinsip Jadi Kunci Kemenangan

Badminton
Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Badminton
Final Championship Series Liga 1, 'Cocoklogi' Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Final Championship Series Liga 1, "Cocoklogi" Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Liga Indonesia
Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Badminton
Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Internasional
Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Liga Inggris
Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Internasional
Maarten Paes 'Tak Terkalahkan', 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Paes "Tak Terkalahkan", 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com