KOMPAS.com - Tyson Fury dipastikan turun ke ring untuk berusaha mempertahankan sabuk juara WBC yang ia pegang dari tantangan Dillian Whyte. Hal ini dikonfirmasi setelah promotor Frank Warren memenangkan hak untuk menggelar laga kelas berat tersebut.
Sang promotor menargetkan duel papan atas itu untuk bergulir pada 23 April 2022.
Ini akan menjadi kali pertama Tyson Fury bertarung melawan petinju lain yang bukan Deontay Wilder sejak September 2019.
"Saya tidak sabar untuk memukul muka Dillian Whyte," tutur Fury dalam unggahannya di Instragram.
"Saya akan memberinya pelajaran terbesar sepanjang hidup dia. Dillian Whyte, berlatihlah keras, karena kamu akan saya hancurkan!"
Baca juga: Iba dengan Bayaran di UFC, Tyson Fury Tantang Ngannou ke Ring Tinju
Whyte merupakan penantang nomor satu untuk sabuk juara WBC tanpa kesempatan untuk naik ke ring memperebutkan gelar selama 1000 hari lebih.
Ia menjadi salah satu petarung terhebat generasi ini yang belum juga mendapatkan kesempatan mengambil gelar.
Whyte sempat dikalahkan oleh Alexander Povetkin pada Agustus 2020 tetapi Whyte membalas kekalahan tersbeut dengan TKO pada Maret 2021 untuk memenangkan kembali haknya sebagai penantang nomor 1 WBC.
Bagi Fury sendiri, duel nanti akan menjadi kali pertama dirinya bertarung di Inggris Raya sejak kemenangan melawan Francesco Pianeta pada Agustus 2018.
Kemenangan lawan Whyte akan mengamankan jalan Fury untuk memenangkan gelar undisputed (tak terbantahkan) di divisi kelas berat.
Baca juga: Tak Lagi Berkelit, Deontay Wilder Mengakui Kekalahan dari Tyson Fury
Fury akan menghadapi pemenang Anthony Joshua vs Oleksandr Usyk.
Joshua, kompatriot Fury, kehilangan gelar WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO setelah kalah dari petarung Ukraina tersebut pada September 2021.
Perwakilan Fury, Whyte, Joshua, dan Usyk sebenarnya bertemu sepanjang pekan kemarin untuk mendiskusikan laga unifikasi penuh gelar kelas berat langsung antara Fury-Usyk.
Joshua dan Whyte ditawarkan kompensasi raksasa untuk minggir dari duel masing-masing melawan Usyk dan Fury.
Akan tetapi, keempat pihak tersebut tak dapat mencapai solusi yang dapat membuat semua pihak senang.
Fury diperkirakan bakal menerima bayaran mencapai 32,8 juta dolar dari pertarungan kontra Whyte sementara sang penantang akan mendapatkan garansi 8,2 juta dolar berkat split 80-20 yang diminta Top Rank, co promotor Fury.
Namun, pihak Whyte memprotes split ini karena petarung asal Jamaika tersebut mengatakan ia layak mendapatkan lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.