Sementara itu, pengertian naturalisasi atau pewarganegaraan menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) adalah adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.
Orang asing yang dimaksud adalah orang yang bukan Warga Negara Republik Indonesia.
Kaitannya dengan pesepak bola, "naturalisasi" digunakan untuk menyebut pesepak bola asing (bukan warga negara Indonesia) yang mengajukan diri kepada negara untuk memperoleh status kewarganegaraan baru (Indonesia).
Baca juga: Profil Ragnar Oratmangoen: Dulu Ajukan Syarat, Kini Bersedia Bela Timnas Indonesia
Cristian Gonzales, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, Beto Goncalves, dan Otavio Dutra adalah beberapa contoh pemain naturalisasi yang pernah membela timnas Indonesia.
Selain nama-nama tersebut, pemain-pemain lain seperti Ezra Walian, Raphael Maitimo, dan juga Stefano Lilipaly sebenarnya juga disebut sebagai pemain naturalisasi.
Sebab, meski memiliki darah Indonesia, mereka harus melalui proses perubahan kewarganegaraan agar bisa membela Tim Garuda.
Berbeda dengan para pemain naturalisasi, pesepak bola keturunan tidak mengubah status kewarganegaraan mereka agar dapat bermain bagi timnas Indonesia.
Irfan Bachdim misalnya. Selain memegang paspor Belanda yang merupakan negara kelahirannya, Irfan juga sudah mengantongi paspor Indonesia sebelum dipanggil ke skuad Garuda.
Karena Indonesia tidak menganut sistem kewarganegaraan ganda, Irfan lantas memilih menjadi warga negara Indonesia saat memasuki usia 17 tahun.
Hal menarik dialami oleh pemain keturunan, Elkan Baggott. Sebelum memilih menjadi WNI dan bermain untuk timnas Indonesia, Elkan punya peluang bermain untuk tiga negara.
Selain Indonesia sebagai negara asal sang ibu, Inggris juga bisa menjadi negara yang dibela Elkan karena merupakan negara asal ayahnya.
Negara lain yakni Thailand pun dapat dibela Elkan lantaran menjadi tempat kelahirannya.
Namun, Elkan Baggott pada akhirnya lebih memilih menjadi WNI dan tampil membela timnas Indonesia pada pertandingan internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.