KOMPAS.com - Renang merupakan jenis olahraga yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Bagaimana sejarah renang di dunia dan Indonesia?
Renang adalah kegiatan olahraga yang dilakukan oleh banyak orang. Renang juga menjadi cabang olahraga (cabor) bergengsi pada pesta olahraga internasional seperti Asian Games dan Olimpiade.
Salah satu perenang hebat saat ini adalah atlet asal Amerika Serikat, Caeleb Dressel.
Pada Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu, Dressel berhasil meraih total lima medali emas dari cabang olahraga renang.
Adapun, Indonesia punya I Gede Siman Sudartawa yang sukses meraih medali emas cabor renang nomor 50 meter gaya punggung pada SEA Games 2019 di Filipina.
Baca juga: Teknik Dasar Renang Gaya Bebas
Renang adalah olahraga balap individu atau tim yang membutuhkan penggunaan seluruh bagian tubuh seseorang untuk bergerak melalui air.
Perlombaan renang umumnya dilaksanakan di sebuah kolam renang khusus yang berada di dalam ruangan.
Akan tetapi, lomba renang juga dapat dilakukan di alam terbuka seperti laut atau danau.
Dilansir dari situs web British Swimming, olahraga renang tidak terlalu populer di kalangan masyarakat sampai awal abad ke-19.
Menjelang akhir abad ke-19, sebuah perkumpulan renang dibentuk di Inggris. Pada masa yang sama, kompetisi renang juga diadakan.
Pada awalnya, lomba renang menggunakan gaya yang kini umum disebut sebagai gaya dada.
Olahraga renang kemudian dilombakan pada Olimpiade Athena 1896 yang merupakan Olimpiade Musim Panas modern pertama.
Baca juga: Fungsi dan Manfaat Kacamata Renang
Kala itu, perlombaan renang hanya diikuti oleh atlet pria dengan nomor yang dilombakan adalah 100 meter, 500 meter, 1200 meter, dan 100 meter khusus bagi para pelaut.
Setelah itu, olahraga renang terus mengalami perkembangan. Pada 19 Juli 1908, dibentuklah induk olahraga dunia yaitu Federasi Renang Internasional (FINA).
FINA sebagai induk organisasi renang dunia diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menyelenggarakan kompetisi olahraga air level internasional.