KOMPAS.com - Sama seperti cabang olahraga lain yang ada di bumi, dalam sebuah pertandingan pencak silat, seorang pesilat bisa saja melakukan pelanggaran. Apabila terjadi pelanggaran, wasit akan memberikan hukuman.
Ketika bertanding di sebuah matras, kedua pesilat akan saling melawan menggunakan teknik dan jurus mereka masing-masing.
Namun, dalam sebuah pertandingan apapun bisa saja terjadi termasuk pelanggaran.
Ya, dalam pertandingan pencak silat kategori tanding memang tidak bisa dipungkiri bahwa kedua pesilat akan saling adu pukul dan tendang dengan teknik mereka masing-masing.
Baca juga: Lama Pertandingan Pencak Silat
Akan tetapi, tidak semua bagian tubuh bisa menjadi sasaran serangan dalam pertandingan pencak silat.
Adapun bagian tubuh yang dilarang untuk diserang dalam pertandingan pencak silat adalah dari bagian leher ke atas (kepala) dan kemaluan.
Jika kedapatan melakukan hal tersebut, maka akan terjadi pelanggaran. Dalam pertandingan pencak silat kategori tanding terdapat dua jenis pelanggaran, yaitu pelanggaran berat dan ringan.
Pelanggaran Berat dalam Pertandingan Pencak Silat
Dikutip dari buku Pencak Silat (2015) karya Erwin Setuo Kriswanto, S.Pd., M.Kes., AIFO, pesilat kedapatan melakukan pelanggaran berat apabila:
Baca juga: Aba-aba dalam Pertandingan Pencak Silat
- Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat/pusar hingga kemaluan, dan serangan langsung ke seluruh tulang belakang.
- Usaha mematahkan persendian secara langsung.
- Membenturkan kepala dan menyerang dengan kepala.
- Menyerang lawan sebelum aba-aba "Mulai" dan menyerang sesudah aba-aba "Berhenti" dari wasit, dan menyebabkan lawan cedera.
- Menggumul, menggigit, mencakar, mencegkeram, dan menjambak (menarik rambut/jilbab).
- Menentang, menghina, menyerang, mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan, meludahi, memancing-mancing dengan suara berlebihan terhadap lawan ataupun terhadap aparat pertandingan (delegasi teknik, ketua pertandingan, dewan wasit juri, wasit juri dan petugas lainnya) serta kepada penonton.
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Atlet pencak silat putri Indonesia, Wita Wewey (biru) bertanding melawan pesilat asal Vietnam, Tran Thi Them (merah) pada partai final kelas B putri 50 kg sampai 55 kg Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Wita Wewey berhasil meraih emas.
Yang termasuk pelanggaran ringan dalam pencak silat apabila:
Baca juga: Sasaran Memukul Lawan dalam Pencak Silat
- Tidak menggunakan salah satu unsur kaedah (sikap pasang dan pola langkah).
- Berteriak yang berlebihan selama bertanding.
- Lintasan serangan yang salah.
- Pesilat dengan sengaja membalikkan badan membelakangi lawan.
- Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan/belakang, guntingan sambil merebahkan diri dengan tujuan untuk mengulur waktu.
- Keluar dari gelanggang (satu kaki keluar dari gelanggang) secara sengaja atau tidak disengaja. Menginjak garis tidak termasuk keluar gelanggang.
- Kedua pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari 5 detik.
- Taktik yang mengulur waktu (melepaskan ikatan sabuk, membuka/melepaskan ikatan rambut).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.