Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Shin Tae-yong dan Kebiasaan Timnas Indonesia Ganti Pelatih

Kompas.com - 17/12/2021, 15:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Sejak Piala AFF (dulu bernama Piala Tiger) bergulir pada 1996, timnas Indonesia sudah berganti pelatih sebanyak 25 kali.

Gonta-ganti pelatih tersebut tak membuahkan hasil satu pun trofi Piala AFF.

Paling mentok hanya mencapai partai final sebanyak lima kali. Tetapi hasil akhirnya sama, keok dan jadi runner-up.

Jika dihitung secara rata-rata dari 1996 hingga tahun 2021, pergantian pelatih timnas dilakukan tiap tahun sekali.

Kini, timnas Indonesia dilatih oleh Shin Tae-yong yang memiliki label sebagai mantan pelatih Piala Dunia bersama timnas Korea Selatan.

Baca juga: Timnas Indonesia di Piala AFF 2020: Gol Bisa Datang dari Mana Saja

Shin Tae-yong bersama skuad timnas Indonesia tengah berjuang pada ajang Piala AFF 2020. Laga Indonesia vs Malaysia pada Minggu (19/12/2021) malam menjadi partai hidup dan matinya.

Sebab, laga tersebut merupakan penentuan nasib Indonesia ke semifinal Piala AFF 2020. Skuad Garuda hanya butuh imbang untuk bisa ke empat besar. Sementara Malaysia harus menang.

Pertahanan Masterclass Shin Tae-yong

Sebelum melawan Malaysia, Indonesia lebih dulu menghadapi skuad terkuat di Grup B Piala AFF 2020, yakni Vietnam.

Malaysia takluk 0-3 dari Vietnam. Namun, Indonesia mampu menahan imbang 0-0 dengan statistik yang mencengangkan.

Baca juga: Timnas Indonesia: 24 dari 30 Pemain Sudah Dicoba Shin Tae-yong

Indonesia tak membuat sama sekali sepakan ke arah gawang dari satu percobaan. Sementara Vietnam menggempur dengan 21 kali percobaan.

Namun, dari 21 percobaan tersebut hanya ada satu yang mengarah ke gawang. Satu sepakan itu dibuat oleh Nguyen Quang Hai dan ditangkap dengan mudah oleh Nadeo Argawinata.

Statistik berat sebelah tersebut tidak membuat netizen marah. Sebaliknya, masyarakat Indonesia memuji dengan taktik pertahanan Shin Tae-yong.

Salah satu alasannya karena membuat Vietnam frustrasi dan hanya bisa membuat satu sepakan ke gawang dari 21 kali percobaan.

Baca juga: Daftar Pelatih Timnas Indonesia sejak 1998, Ganti Setahun Sekali

Akun resmi PSSI juga mengunggah statistik tersebut di Instagram. Respons yang mereka dapat juga tak mengolok-olok Shin Tae-yong.

Netizen Indonesia menghujam dengan komentar agar Shin Tae-yong diperpanjang durasi kontraknya apapun hasilnya pada Piala AFF 2020 nanti.

"STY (Shin Tae-yong) wajib diperpanjang apapun hasilnya di AFF ini," tulis akun @zahryydku di kolom komentar.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by PSSI (@pssi)

Seperti diketahui, Shin Tae-yong didapuk oleh PSSI sebagai timnas Indonesia dengan kontrak empat tahun sejak akhir Desember 2019.

Satu tahun berjalan di timnas Indonesia, tidak begitu banyak sentuhan intens dari Shin Tae-yong karena banyak kompetisi yang diundur maupun dibatalkan.

Baca juga: Bedah Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

Di sisi lain, Shin kesulitan mencari pemain karena tak ada liga yang bergulir pada tahun 2020.

Masih ada sisa dua tahun Shin Tae-yong di Indonesia, hasil Piala AFF bisa jadi evaluasi PSSI untuk menilai pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Akan tetapi, pencinta sepak bola Tanah Air tentu tak akan setuju jika kontrak Shin Tae-yong diputus di tengah jalan.

Kritik dari Bambang Pamungkas

Sebanyak 25 pergantian pelatih di timnas Indonesia dari tahun 1996 ditambah dengan prestasi timnas yang itu-itu saja, tentu harus ada perubahan pola pikir.

Legenda sepak bola Tanah Air, Bambang Pamungkas, pernah mengkritik kebiasaan PSSI yang mengonta-ganti pelatih kepala.

Baca juga: Skuad Malaysia untuk Piala AFF 2020

"Ya kita masih selalu berpikir instan tentang hasil. Itu satu hal yang harus kita ubah," kata Bambang Pamungkas seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube Vincent and Desta pada 29 Mei 2021 lalu.

"Kita punya pelatih bagus, terutama pelatih tim nasional. Pelatih bagus, progress-nya bagus, tapi karena tidak juara akhirnya diganti."

"Anda bisa bayangkan, saya di tim nasional (Indonesia) itu 13 tahun dan selama itu sudah ada 11 pelatih. Jadi, rata-rata itu setahun dua bulan atau tiga bulan itu ganti. Seharusnya tidak begitu."

"Seharusnya kita kontrak jangka panjang, kita lihat progresnya, baru kita tentukan dia itu berhasil atau tidak," terang alumnus SMAN 1 Salatiga tersebut.

Baca juga: Indonesia Vs Vietnam: Satu Nadi Bersama Alfred Riedl

"Tapi, kalau cuma sekali event, terus ganti (pelatih), sekali event, terus ganti. Yang kasian bukan hanya pelatihnya, namun juga pemainnya nanti."

"Karena jika sang pemain sudah beradaptasi, namun tiba-tiba diganti (pelatihnya) ya berubah lagi. Itulah progress kita tersendak ya salah satunya gara-gara itu. Itu hanya pendapat pribadi saya," tambah pria yang akrab disapa Bepe itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com