KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PP Perbasi (Persatuan Basket Seluruh Indonesia), Nirmala Dewi, menegaskan tak ada tempat bagi pelaku kejahatan seksual di cabang olahraga basket Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Nirmala Dewi terkait aksi bejat guru pesantren, Herry Wirawan, yang memperkosa 12 santrinya. Nirmala Dewi mengutuk keras perilaku tersebut.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, tindakan buruk itu dilakukan Herry dalam rentang waktu lama, sekitar tahun 2016 hingga 2021.
Baca juga: Daftar 24 Pemain Timnas Elite Bentukan Perbasi untuk IBL 2022
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Dodi Gazali mengatakan, dari belasan korban pemerkosaan, beberapa di antaranya hamil dan ada yang sudah melahirkan.
"Saya mengutuk keras kejadian itu. Kalau disebut karena faktor pakaian, anak-anak itu sudah memakai baju tertutup rapat, memakai hijab. Kok bisa-bisanya pelaku masih terpikir untuk melakukan hal biadab tersebut?" kata Nirmala Dewi dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Sebagai figur perempuan di dunia bola basket Indonesia, Nirmala Dewi menyimpan kekhawatiran besar. Sebab, perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kejahatan.
Baca juga: Tak Terima Lagu Indonesia Raya Dipotong, PP Perbasi Surati Lebanon
Nirmala Dewi berharap kejadian serupa tak terjadi di dunia bola basket Tanah Air. Nirmala menegaskan tak akan ada tempat bagi pelaku kejahatan terhadap perempuan, termasuk di dunia basket.
"Jika hal serupa terjadi di dunia bola basket, jangan segan menghubungi saya," kata Nirmala Dewi.
"Saya pastikan PP Perbasi akan mendampingi dan melaporkan kepada pihak berwenang karena tidak ada tempat untuk pelaku kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak, termasuk di dunia basket di seluruh pelosok Tanah Air," tutur Nirmala Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.