KOMPAS.com - Charles Oliveira sukses mempertahankan sabuk kelas ringan (lightweight) seusai menumbangkan Dustin Poirier (Amerika Serikat).
Charles Oliveira berhasil menaklukkan Dustin Poirier pada maint event UFC 269 yang dihelat di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, pada Minggu (12/12/2021) siang WIB.
Oliveira menang via submission pada ronde ketiga. Petarung asal Brasil itu menyudahi Poirier dengan kuncian standing rear naked choke pada ronde ketiga.
Hasil ini membuat Oliveira masih memegang status sebagai raja kelas ringan di UFC.
Keberhasilan Oliveira dalam mempertahankan gelar kelas ringan juga dilengkapi dengan sejumlah catatan gemilang.
Baca juga: Hasil UFC 269: Oliveira Pertahankan Gelar Kelas Ringan Usai Paksa Poirier Menyerah
#ANDSTILL!!! ???? Your LW king ???????????????????? ???????????? ????????????????????????!
[ @CharlesDoBronxs | #UFC269 | B2YB @PedalCommander ] pic.twitter.com/QGN8PZbhXM
— UFC (@ufc) December 12, 2021
Salah satunya, Oliveira tercatat sebagai petarung dengan jumlah kemenangan submission terbanyak (15) dalam sejarah UFC.
Namun, jauh sebelum sampai pada titik ini, ternyata Oliveira pernah menjalani momen mustahil sebelum dirinya menjadi petarung.
Dilansir dari Juara.net, petarung berjuluk Do Bronx Charlie Olives itu pernah dirawat di rumah sakit selama dua tahun karena murmur jantung yang tidak normal.
Bukan hanya itu saja, Oliveira juga memiliki rheumatoid arthritis yang menyerang pergelangan kakinya.
Kondisi tersebut dapat mencegah Oliveira melakukan hal-hal mendasar dalam kehidupan seperti sekadar berdiri.
Karena itu semua, Oliveira harus menangguhkan impiannya sewaktu kecil yakni bermain sepak bola.
"Saya dirawat di rumah sakit selama dua tahun dan dokter memberi tahu ibu bahwa saya tidak bisa berolahraga lagi," kata Charles Oliveira.
"Saya menyukai sepak bola pada saat itu. Saya tidak tahu apa itu olahraga tarung, tetapi tinggal dua tahun di rumah sakit.”
"Menyebalkan karena saya tidak bisa pergi ke mana-mana."
"Orang tua saya harus bekerja, jadi pada dasarnya saya tinggal di sana sendirian sepanjang pagi. Sulit untuk membiasakannya."