KOMPAS.com - PP Perbasi mengaku kecewa berat dengan Lebanon lantaran sebagai tuan rumah, Lebanon tidak bisa menunjukkan rasa hormat kepada Indonesia sebagai tim tamu.
Kekecewaan tersebut dipicu sikap panpel Lebanon yang tidak memutar lagu kebangsaan Indonesia hingga selesai sebelum pertandingan dimulai.
"Kami kecewa kepada Lebanon. Saat memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya dipotong. Tidak diputar sampai selesai. Kami protes keras dengan kejadian ini," ungkap Sekjen PP Perbasi, Nirmala Dewi.
Baca juga: PP Perbasi Jalin Kerja Sama demi Wujudkan Mimpi Atlet Punya Rumah
Saat lagu ciptaan WR Soepratman ini diputar, panpel Lebanon hanya memutarnya sampai penggalan lirik "marilah kita berseru, Indonesia bersatu". Setelah itu, panpel Lebanon tidak melanjutkan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
Situasi ini pun direspons oleh manajemen dan pemain timnas dengan saling pandang.
Mereka merasa aneh karena tidak biasa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia secara tidak utuh.
Nirmala menegaskan bahwa PP Perbasi secara resmi mengajukan surat protes kepada Lebanon, Sabtu (27/11/2021).
Harapannya, pihak Lebanon meminta maaf atas kelalaian ini agar ke depan tidak terjadi hal serupa.
Baca juga: Daftar 24 Pemain Timnas Elite Bentukan Perbasi untuk IBL 2022
Mengingat, lagu kebangsaan Indonesia Raya merupakan bagian dari harga diri bangsa yang harus dijunjung tinggi karena para pendahulu memperjuangkan dengan segenap jiwa dan raga juga harta.
Nirmala berharap situasi ini tidak sampai mereduksi semangat pemain Timnas Elite Indonesia menatap pertemuan kedua melawan Lebanon pada 29 November nanti.
Sesuai jadwal dari kualifikasi FIBA World Cup 2023, Indonesia akan kembali ketemu Lebanon pada window pertama ini.
Pertandingan home Indonesia akan tetap dilaksanakan di Lebanon karena pertimbangan protokol kesehatan Covid 19.
"Kami berharap para pemain tidak kehilangan kepercayaan diri dan berjuang lebih keras lagi melawan Lebanon saat kita menjadi tuan rumah. Poin sangat penting bagi Indonesia dalam perjuangan tampil di FIBA World Cup 2023 nanti," tukas sekjen perempuan pertama di PP Perbasi ini.
Baca juga: Teken MoU dengan LADI, Perbasi Bantu Pengambilan Sampel Doping
Timnas Elite Indonesia memang harus berusaha keras pada pertemuan kedua melawan Lebanon nanti.
Sebab, Indonesia menelan kekalahan pada pertemuan pertama. Kala itu, pasukan Merah-Putih menyerah dengan skor 96-38.
Indonesia harus memenangi pertandingan untuk membuka jalur ke FIBA World Cup 2023. Apalagi, pada pertemuan kedua nanti status Indonesia sebagai tim tuan rumah.
Manajer Timnas Elite Indonesia, Maulana Fareza Tamrella, mengakui, sempat kebingungan di lapangan saat lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak diputar secara utuh. Padahal, hal tersebut sudah dibahas dalam pertemuan sebelum pertandingan.
"Mungkin bagi mereka hal seperti ini biasa tapi bagi kami, ini adalah persoalan sensitif. Ini menyangkut harga diri sebagai bangsa. Secara lisan, kami sudah protes saat itu juga dan kami berharap hal serupa tidak terjadi lagi ke depannya," tukas Mocha, sapaan karib Maulana Fareza Tamrella.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.