Selain di Beijing dan Nanqing, catatan mengenai sistem pengiriman makanan datang dari hasil riset digital Snapchart Indonesia.
Dalam informasi terkini Snapchart, Rabu (24/11/2021) terdapat catatan bahwa saat ini ada perkembangan pesat penggunaan aplikasi layanan pesan-antar makanan secara daring (e-delivery).
"Perkembangan terjadi di berbagai pasar pertama dan kedua di Indonesia," kata Direktur Snapchart Indonesia Astrid Williandry.
Ia menyebut, pihaknya meriset pasar pertama yakni megapolitan Jabodetabek.
Sedangkan, pasar kedua adalah Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar.
Kurun waktu riset adalah 12 bulan terakhir.
Snapchart menyebut, dari riset tersebut, GrabFood memimpin pasar industri e-delivery.
GrabFood adalah aplikasi yang paling banyak digunakan merchant.
Yang disebut merchant adalah individu atau kelompok yang berperan sebagai penjual barang dan/atau jasa, pemilik toko fisik atau toko daring.
Rerata penjualan harian merchant dari penggunaan GrabFood mencapai Rp 750.000.
Angka ini lebih tinggi 13 persen dari aplikasi GoFood sebesar Rp Rp 670.000.
Di Jabodetabek, catatan merchant menunjukkan bahwa ada selisih 10 persen penjualan lebih tinggi melalui GrabFood ketimbang GoFood.
Sementara itu, di kalangan konsumen, tingkat popularitas antara GrabFood dan GoFood sama.
Snapchart juga menemukan, dari riset, bahwa rerata konsumen menggunakan aplikasi GrabFood enam kali dalam sebulan.
Sementara, GoFood digunakan konsumen lima kali sebulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.