Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MotoGP 2021: Kemenangan "Hampa" Yamaha dan Rossi yang Terobati

Kompas.com - 07/11/2021, 19:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Sebelum MotoGP 2021 bergulir, Valentino Rossi pindah haluan dari pabrikan Yamaha ke tim satelit Petronas Yamaha SRT.

Keputusan Rossi pindah sekaligus mengakhiri cerita manisnya bersama tim pabrikan. Di sisi lain, Monster Energy Yamaha juga perlu daya gedor baru untuk timnya.

Monster Yamaha Energy dan Petronas Yamaha SRT seakan "tukar guling" antara Rossi dengan pebalap muda asal Perancis, Fabio Quartararo.

Komposisi saat awal musim kala itu Fabio Quartararo dengan Maverick Vinales di Monster Yamaha Energy.

Sementara Valentino Rossi dengan Franco Morbidelli di Petronas Yamaha SRT.

Baca juga: Posisi Start MotoGP Algarve: Ducati Kuasai 2 Besar, Quartararo Ke-7, Rossi...

Seiring berjalannya waktu, Fabio Quartararo mampu membuktikan diri sebagai pengganti yang pas sang legenda di tim pabrikan.

Dia adalah formula baru menggantikan sosok yang berjasa bagi Yamaha pada musim pertamanya di tim pabrikan.

Sebaliknya, Rossi nyaris selalu berkeluh kesah dengan setelan motornya di Petronas.

Hingga akhirnya Quartararo mampu menuai sejarah sebagai pebalap Perancis pertama yang merengkuh gelar juara dunia MotoGP.

Jangan tanya soal Rossi, meski akhir-akhir musim masih dielu-elukan karena bakal gantung helm, tetapi performanya belum menunjukkan kebahagian untuk para penonton.

Baca juga: Profil Sirkuit Algarve, Lintasan Balap seperti Roller Coaster

Kalimat mudahnya, Rossi kesulitan nyaris selama semusim di Petronas Yamaha SRT.

Kemenangan "Hampa" Yamaha 2015

Pada tahun 2015, Yamaha mampu memutus sementara dominasi Marc Marquez di bawah tim pabrikan Honda.

Namun, kemenangan tersebut tak selamanya indah. Seperti diketahui, kemenangan Yamaha pada musim 2015 terletak pada pebalap mereka, Jorge Lorenzo.

Tepat di bawah Yamaha, terpampang jelas nama Valentino Rossi.

Di lihat dari luar, Lorenzo dan Rossi yang berada di peringkat dua teratas tentu terlihat sebagai kesuksesan. 

Baca juga: Profil Fabio Quartararo, Pebalap Perancis Pertama Juara Dunia MotoGP

Akan tetapi, Direktur tim Monster Energy Yamaha, Lin Jarvis, tidak melihatnya demikian.

"Tapi sejujurnya, meski kami finis 1-2 di MotoGP 2015, kemenangan itu sangat rumit dan kami tidak akan pernah bisa menikmatinya karena semua kontroversi yang ada," ujar Jarvis dikutip Crash.

Hal itu mengingat isu Jorge Lorenzo "main mata" dengan Marc Marquez. Lorenzo digosipkan bekerja sama dengan Marquez untuk menghalangi jalan Rossi di trek.

The Doctor, julukan Rossi, dalam hidupnya juga berteguh untuk melupakan hal tersebut dan tidak akan memaafkan perbuatan Marc Marquez.

Andai isu itu benar adanya, kemenangan di kubu Yamaha bisa jadi hampa karena tak ada kebahagiaan seperti yang dikatakan Lin Jarvis.

Baca juga: Valentino Rossi: Tidak Ada Pintu Maaf untuk Marc Marquez

Quartararo Datang Mengobati

Kemenangan Yamaha pada musim 2015 tak bisa dihapus oleh sejarah bagaimanapun keadaannya.

Akan tetapi, sejarah tersebut bisa dilebur lewat catatan baru. Catatan itu berasal dari performa Fabio Quartararo.

Yaps, Quartararo memperbaiki prestasi Yamaha yang hilang sejak 2015.

"Quartararo menjadi juara dunia adalah sesuatu yang sudah diharapkan, meski hasil di MotoGP Emilia Romagna tidak diduga. Dia menjalani musim fantastis dan saya pikir dia pantas menjadi juara dunia," kata Jarvis.

Baca juga: Usai Rebut Juara Dunia MotoGP 2021, Quartararo Dinilai Mirip Rossi

"Di hari yang buruk Quartararo tetap meraih poin, dan kami sangat berterima kasih kepada dia hingga bisa kembali merebut gelar juara dunia setelah enam tahun," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com