KOMPAS.com - Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi budaya Indonesia. Pencak silat menjadi olahraga yang diselenggarakan untuk melestarikan budaya Indonesia sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter kepada generasi bangsa.
Dikutip dari buku Pencak Silat (2015) karya Erwin Setyo Kriswanto, S.Pd., M.Kes.AIFO, belajar pencak silat sesungguhnya adalah belajar tentang kehidupan.
Dalam pencak silat, juga terdapat pelajaran mengenai tanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara, serta kepada Tuhan.
Baca juga: 4 Unsur dalam Pencak Silat Beserta Penjelasannya
Pencak silat memiliki empat aspek utama yaitu aspek mental spiritual, aspek seni, aspek bela diri, dan aspek olahraga.
Oleh sebab itu, pencak silat tidak hanya mengajarkan cara membela diri, tetapi juga bagaimana cara bersikap dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai luhur dalam pencak silat merupakan hasil dari pengembangan keempat aspek tersebut menjadi satu kesatuan.
Baca juga: Teknik Tangkisan Satu Lengan dalam Pencak Silat
Makna yang terkandung dalam keempat aspek pencak silat adalah pengendalian diri, pembelaan diri, keindahan gerak, serta kesegaran jasmani dan prestasi.
Sebagai seni bela diri dan olahraga, pencak silat juga memiliki nilai positif.
Berikut adalah beberapa nilai positif yang diperoleh dalam pencak silat.
Baca juga: Teknik Pukulan dalam Pencak Silat
Salah satu pelajaran yang terkandung dalam olahraga pencak silat adalah filosofi ilmu padi.
Sikap yang harus dimiliki oleh seorang pesilat adalah bersikap kesatria dan bersikap seperti ilmu padi, yaitu semakin berisi semakin merunduk.
Adapun, contoh sikap yang harus dimiliki oleh seorang pesilat adalah: