KOMPAS.com - Bulu tangkis atau badminton merupakan cabang olahraga yang sangat populer di dunia, termasuk Indonesia. Selain menjadi olahraga prestasi, bulu tangkis juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Bulu tangkis termasuk dalam kategori permainan bola kecil. Olahraga ini dimainkan oleh dua orang (tunggal) atau empat orang (ganda) secara berlawanan.
Bulu tangkis dimainkan di lapangan khusus dengan peralatan yang digunakan adalah raket, shuttlecock atau kok, dan net.
Banyak orang memainkan bulu tangkis, baik menjadi atlet profesional atau hanya menyalurkan hobi. Lantas, apa tujuan permainan bulu tangkis?
Baca juga: Penempatan Kok pada Pukulan Drop Shot Bulu Tangkis
Secara teknis, tujuan dari permainan bulu tangkis adalah meraih angka dengan cara memukul shuttlecock menggunakan raket sampai shuttlecock tersebut melewati net dan jatuh di bidang permainan lawan.
Sebagai bentuk aktivitas fisik atau kegiatan olahraga, tujuan permainan bulu tangkis dimanfaatkan untuk tujuan rekreasi, menjaga dan meningkatkan kesehatan, serta meningkatkan prestasi.
Dikutip dari modul Raih Kemenangan, Olahraga Rekreasi Paket C Setara SMA/MA (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penguasaan teknik dasar adalah bagian penting dalam olahraga bulu tangkis.
Seorang pemain bulu tangkis harus menguasai keterampilan-keterampilan dasar olahraga ini agar ia bisa bermain secara baik.
Adapun, keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh pemain bulu tangkis adalah:
Baca juga: Teknik Dasar Bulu Tangkis
Ketika bermain bulu tangkis, seluruh anggota tubuh akan bergerak. Gerakan-gerakan anggota tubuh ini akan membantu meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani seseorang.
Dilansir dari Kompas.com Lifestyle, berikut adalah manfaat olahraga bulu tangkis bagi kesehatan.
Bermain bulu tangkis selama satu jam dapat membakar 480 kalori, lebih tinggi dibandingkan olah tubuh lainnya.
Jika dilakukan secara rutin, bermain badminton bisa menurunkan berat badan sebanyak 4 kilogram dalam sebulan.
Bermain bulu tangkis selama satu jam menjadi aktivitas yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Sistem metabolisme meningkat dan sirkulasi darah membaik sehingga produksi gula dari liver lebih rendah. Dalam jangka panjang, ini baik untuk orang yang berisiko terkena diabetes.
Baca juga: Permulaan dalam Bulu Tangkis
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.