Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PON XX Papua Terapkan Akses Berbasis Pengenalan Wajah seperti di Olimpiade Tokyo

Kompas.com - 01/10/2021, 11:40 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ada terobosan baru dengan pengaplikasian pindaian wajah untuk peserta PON XX Papua 2021. Terobosan ini diklaim menjadi yang pertama dilakukan di event olahraga nasional.

“Pada dasarnya, scan (pindaian) wajah ini sama seperti kalau kita biasa di kantor atau mau masuk proyek. Kita kan harus validasi orang yang masuk maupun keluar ke dalam kantor dan siapa saja yang bergerak dalam area itu,” ujar Konsultan TIK PB PON XX 2021, Ikhlas Bahar, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Jayapura.

"Nah, kalau di olahraga ini baru pertama."

Metode validasi ini pertama kali diterapkan dalam event olahraga multi nasional Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, jauh sebelum Olimpiade, gagasan untuk menggunakan scan wajah sebagai validasi sudah ada untuk PON XX Papua 2021.

Baca juga: PON XX Papua 2021 - Tim Paralayang Jatim Torehkan Start Bagus

Ada beberapa alasan mengapa pindaian wajah dipilih menjadi metode ini. Pertama adalah karena efektivitas proses validasi data.

Sebab, pendataan melibatkan jumlah orang yang sangat masif dan berkesinambungan sehingga sulit jika kemudian dilakukan secara tradisional.

“Kalau jumlahnya sedikit mungkin bisa digantikan dengan beberapa cara, termasuk cara-cara konvensional. Namun, kalau sudah banyak terkadang kami juga kesulitan untuk memvalidasi,” ujarnya.

Tempat registrasi aktifasi Id card selama berlangsungnya PON XX Papua 2021 2-15 Oktober 2021 di Stadion Barnabas Sentani Kabupaten Jayapura.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Tempat registrasi aktifasi Id card selama berlangsungnya PON XX Papua 2021 2-15 Oktober 2021 di Stadion Barnabas Sentani Kabupaten Jayapura.

Kedua adalah alasan akurasi. Scan wajah dinilai menjadi metode yang memiliki risiko paling kecil untuk dimanipulasi. 

Pengenalan wajah tersebut kemudian disinkronkan dengan data identitas dasar kependudukan sehingga dengan memindai data saja semua data akan keluar kemudian.

“Peraturan PON itu tidak ada E-KTP, biometrik dan demografi, kami bandingkan dari wajah. Prinsipnya sama nama dan wajah,” ungkapnya.

Kemudian muncul pertanyaan mengapa tidak menggunakan sidik jari sebagai metode validasi?

Ikhlas mengatakan, sidik jari memang selama ini menjadi identitas unik yang umum digunakan.

Namun, mengingat situasi pandemi pihaknya harus meminimalisasi kontak fisik sehingga scan wajah dipilih sebagai metode terbaik dengan situasi dan kondisi saat ini.

“Masa pandemi saat ini kan tidak boleh bersentuhan. Sementara fingerprint kan harus bersentuhan, kalau wajah tidak perlu,” ujar Ikhlas Akbar lagi.

Baca juga: Junior dan Senior di Tenis PON XX Papua 2021, Ini 2 di Antara Mereka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com