JAYAPURA, KOMPAS.com - Teluk Yos Sudarso terletak di sekitar 50 kilometer sebelah barat dari perbatasan antara provinsi Papua di Indonesia dan Papua New Guinea.
Teluk yang juga dikenal sebagai Teluk Humboldt tersebut memiliki pemandangan bawah laut yang kaya akan flora dan fauna.
Selain itu, hamparan hutan bakau yang asri, hutan lindung yang didiami satwa endemik, dan gugusan pulau karang membuat pemandangan makin eksotis.
Teluk Yos Sudarso menjadi venue lomba cabang olahraga selam laut PON XX Papua 2021.
Para atlet dibuat betah berlama-lama menikmati keindahan teluk yang dinamai untuk mengenang pahlawan nasional Komodor Yos Sudarso.
Selain itu, Teluk Yos Sudarso menjanjikan pemandangan memanjakan mata.
Namun, di balik keindahan yang disuguhkan, Teluk Yos Sudarso menyajikan efek alam yang sulit ditaklukkan.
Keadaan arus tidak menentu dan berubah-ubah setiap hari. Begitu pula gelombang pasang surutnya sulit diterka.
Tim selam laut Jawa Timur mengalami sendiri hal ini di mana mereka harus mengeluarkan usaha ekstra untuk menguasai medan perlombaan yang akan berlangsung 11- 14 Oktober 2021.
Mereka bahkan sudah melakukan adaptasi sejak 14 September 2021.
“Ya, kami masih mencari arus, pasang surutnya yang sesuai pada saat pertandingan,” ujar pelatih tim Selam Laut Jatim, Ganggam Siregar.
“Laut kadang-kadang gelombang, kadang keruh, kadang landai, jadi tidak bisa diprediksi. Setiap hari selalu berbeda.”
“Jadi, memang berbeda dengan kondisi laut Jawa, karena ini kan teluk jadi datangnya arus kita tidak bisa memastikan. Walaupun ada tabel tapi kadang tidak sesuai,” imbuhnya.
Ganggam Siregar mengatakan kondisi dinamis tersebut memengaruhi aspek visibilitas, di mana laut terkadang keruh tetapi terkadang jernih sehingga tidak bisa diprediksi saat hari perlombaan nanti.
Mau tidak mau, para kontestan harus siap dengan semua kejutan yang disiapkan liarnya perairan teluk Yos Sudarso ini.