PON XX Papua 2021, 4 Klaster Penyelenggara Bisa Jadi Ajang Promosi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat klaster penyelenggara PON X Papua 2021 bisa menjadi ajang promosi.

"Khususnya untuk UMKM setempat," kata Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Teten Masduki saat berbicara pada diskusi virtual FMB9 pada Kamis (2/9/2021) bertajuk "PON Gerakkan UMKM dan Wisata Papua".

Kementrian PUPR Venue Sepatu Roda untuk PON XX berlokasi di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura.Venue ini dilengkapi dengan tribun berkapasitas 650 orang

Empat klaster penyelenggara itu meliputi 1 kota dan 3 kabupaten.

Keempatnya adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Baca juga: Ada Perhelatan Lain di Samping PON XX Papua 2021

Menteri Teten menyebut bahwa PON Papua yang akan terselenggara pada 2-15 Oktober 2021 ini akan menarik minat dan kunjungan orang.

DOK. Humas Kemenkominfo Poster PON XX Papua 2021 dengan latar belakang Stadion Lukas Enembe.

Menurutnya, jumlah kunjungan bisa mencapai sekitar belasan hingga puluhan ribu orang.

"Kunjungan akan memberi peluang dan keuntungan bagi UMKM setempat," katanya.

PON kata Teten melanjutkan adalah ajang promosi produk UMKM.

DOK. Bidik layar YouTube/RANS Entertainment Raffi Ahmad traktir tim RANS Cilegon FC hingga Rp 145 juta.

Teten menambahkan juga bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan artis Raffi Ahamad untuk mempromosikan produk-produk UMKM.

"PON kali ini akan kami jadikan momentum mendorong UMKM," ucapnya.

Dok Humas PLN UIW PPB Suasana malam di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua

Teten menambahkan, UMKM Papua bisa tampil di media sosial, disesuaikan dengan skala dan wilayah perdagangannya.

Teten menyebut, salah satu unggulan produk UMKM Papua adalah hasil kelautan.

Informasi terkini, pada Agustus 2021, Papua mengekspor 28 ton produk kelautan dan perikanan ke Singapura.

BKIP Kemenhub Bus untuk PON XX Papua

Namun begitu kata Teten, ada tantangan yang mesti dijawab oleh UMKM Papua, termasuk di Papua Barat.

"Desain pengemasan produk-produk UMKM harus lebih baik agar bisa menarik konsumen," kata Teten Masduki sembari menambahkan bahwa Papua dan Papua Barat juga membutuhkan pendampingan untuk akses permodalan dan pembiayaan.