TOKYO, KOMPAS.com - Penyelenggara Paralimpiade Tokyo 2020 masih mengusung tema sama dengan Olimpiade Tokyo 2020.
"Ada semangat ramah lingkungan dan ramah sosial di Paralimpiade Tokyo 2020," ujar pernyataan Tokyo 2020, kemarin.
Tentang semangat itu, setidaknya ada beberapa hal yang kembali mengemuka selama perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020 mulai Selasa (24/8/2021) sampai dengan Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Ini Target Jepang di Paralimpiade Tokyo 2020
Pada lima hari setelah pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7/2021), Tokyo 2020 menyampaikan catatan mengenai pengelolaan makanan terbuang.
Sedikitnya, ada 4.000 dari 10.000 bento atau makanan cepat saji usai acara seremoni pembukaan.
Juru Bicara Komite Organisasi Olimpiade Tokyo 2020 Masanori Tanaka mengakui hal itu.
"Kami meminta maaf atas tindakan itu," kata Masanori Tanaka dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Awalnya, kata Tanaka, penyelenggara memesan 10.000 bento.
"Bento itu untuk konsumsi para relawan," kata Masanori Tanaka.
Ia melanjutkan, pesanan sejumlah itu terlalu banyak.
"Konsekuensinya, bento tidak termakan habis," ujar Masanori Tanaka.
Menurut Masanori Tanaka, para relawan pada hari pertama itu juga mengaku sangat sibuk.
Sehingga, mereka tidak punya kesempatan untuk makan.
Masanori Tanaka melanjutkan, sejauh ini hingga hari keempat, selalu ada kelebihan pasokan makanan hingga 30 persen selama laga-laga berlangsung.
"Kelebihan makanan itu kami jadikan makanan hewan dan bahan biomassa," ucap Masanori Tanaka.