Masanori Tanaka mengatakan bahwa ke depannya penyelenggara akan membenahi sistem pemesanan dan pembelian makanan.
"Kami berupaya mencegah adanya sampah," pungkas Masanoki Tanaka.
Jepang mengkampanyekan pengurangan emisi karbon dan sampah pada Olimpiade Tokyo 2020.
Salah satunya melalui medali berbahan logam daur ulang.
Jepang juga memanfaatkan kardus yang nantinya bisa didaur-ulang sebagai tempat tidur di perkampungan atlet.
Ekolabel
Pengelolaan makanan sebagaimana halnya terjadi di Jepang juga mengemukan pada peluncuran minyak goreng sawit ekolabel 365 milik perusahaan ritel supermarket Super Indo di Jakarta pada Selasa (24/8/2021).
"Kami meluncurkan minyak goreng sawit ekolabel 365 sebagai bagian dari komitmen pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan," kata salah satu pernyataan Johan Boeijenga, Presiden Direktur PT Lion Super Indo dalam pertemuan daring.
Dalam pertemuan daring itu terungkap bahwa Super Indo sudah menyiapkan minyak goreng ekolabel itu sejak 2018.
"Jadi persiapan kami cukup lama," kata D Yuvlinda Susanta Head of Corporate Affairs & Sustainability PT Lion Super Indo sembari menyebut Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sebagai salah satu mitra dalam persiapan menuju ekolabel tersebut.
Menurut Tiur Rumondang, RSPO Assurance Director, dalam kesempatan itu, ada banyak persyaratan agar kelapa sawit bisa masuk dalam ketegori berkelanjutan atau sustainable.
Upaya menuju pencapaian tersebut berlangsung mulai dari sektor hulu hingga hilir, khususnya konsumen.
Sedikit banyak, kelapa sawit mesti memiliki rekam jejak yang bisa diverifikasi berkenaan dengan pengelolaan lahan, lingkungan, kearifan lokal dan sebagainya.
"Edukasi kepada masyarakat mengenai kelapa sawit berkelanjutan memang harus terus-menerus," ujar Tiur Rumondang.
Dalam catatan terkini World Wildlife Foundation (WWF), selanjutnya, terdapat data bahwa kebutuhan akan minyak kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,1 juta liter pada 2019.
"Dari jumlah itu, sekitar 50 persennya untuk pangan," ucap Head of Footprint & Market Transformation Programme Yayasan WWF Indonesia Aditya Bayunanda.
Tak cuma itu, Aditya mengatakan bahwa saat ini, Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Berangkat dari kenyataan itulah, ajakan untuk memperluas pemahaman masyarakat menggunakan minyak sawit berkelanjutan mesti mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Dari segi pemasaran produksi, kata Yuvlinda melanjutkan, pihaknya berupaya meyakinkan makin banyak konsumen bahwa produk ekolabel tetap memiliki harga yang memadai dengan kualitas yang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.