TOKYO, KOMPAS.com - Sedianya, pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, ada 3.000 kursi di ruang makan Perkampungan Atlet Tokyo.
Kendati demikian, saat Paralimpik Tokyo 2020, jumlah kursi di ruang makan sudah berkurang menjadi 2.400.
"Pengurangan ini akan membuat aksesibilitas atlet berkursi roda menjadi lebih leluasa," ucap CEO 2020 Seiko Hashimoto.
Baca juga: Paralimpik Tokyo 2020 Bernasib Sama dengan Olimpiade Tokyo 2020
Pemerintah Jepang pada Selasa (17/8/2021) membuka kembali Perkampungan Atlet Tokyo untuk menghadapi perhelatan Paralimpik Tokyo 2020.
Paralimpik Tokyo 2020 akan terselenggara mulai Selasa (24/8/2021).
"Kami masih memerangi pandemi Covid-19," kata pernyataan pemerintah Jepang.
Lantaran kebijakan itu, Paralimpik Tokyo 2020 akan bernasib sama dengan Olimpiade Tokyo 2020.
"Paralimpik Tokyo 2020 akan dilaksanakan tanpa penonton," kata Seiko Hashimoto.
Setidaknya, ada tiga syarat yang menjadi kewajiban selama Paralimpik Tokyo 2020.
Pertama, para peserta wajib melaksanakan tes Covid-19 harian.
Kedua, para peserta wajib mengenakan masker.
Ketiga, para peserta wajib menjaga jarak fisik.
"Tak ada pelaksanaan acara khusus menyambut Paralimpik Tokyo 2020," kata Seiko Hashimoto.
Hal itu berarti, kata Hashimoto lagi, para peserta harus masuk Perkampungan Atlet Tokyo dan mengikuti prosedur di lokasi itu.
Hal serupa juga akan terjadi di Prefektur Shizuoka, lokasi balap sepada paralimpik.