Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

London 2012 dan Catatan Apik Paralimpik

Kompas.com - 14/08/2021, 12:12 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Kyodonews

TOKYO, KOMPAS.com - Hingga kini, dari seluruh penyelenggaraan Paralimpik sejak 1952, tercatat keikutsertaan terbesar adalah pada Paralimpik London 2012.

Paralimpik dengan catatan apik itu dihadiri oleh 164 komite olahraga paralimpik.

Sementara, Jepang dan berbagai pihak terkait olahraga masih mempersiapkan pergelaran Paralimpik Tokyo 2020.

Baca juga: Atlet Paralimpik Tokyo 2020 Perebutkan 539 Medali

Paralimpik tersebut terselenggara dalam kondisi masih tingginya angka pandemi Covid-19 di Jepang.

Ilustrasi difabelShutterstock Ilustrasi difabel

Paralimpik Tokyo 2020 akan berlangsung mulai Selasa (24/8/2021) sampai dengan Minggu (5/9/2021).

Berkenaan dengan pandemi corona, per Kamis (5/8/2021), jumlah kasus terinfeksi di Tokyo mencapai 5.024.

Tokyo sudah empat kali berada dalam status darurat pandemi Covid-19.

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Total kasus pandemi corona di Jepang sudah mencapai lebih dari sejuta kasus terinfeksi.

Menurut rencana, sebagaimana halnya Olimpiade Tokyo 2020, penyelenggaraan Paralimpik Tokyo 2020 akan berlangsung tanpa kehadiran langsung penonton.

"Namun kami mempertimbangkan bahwa siswa sekolah bisa diperkenankan hadir menyaksikan laga-laga Paralimpik Tokyo 2020," kata CEO Tokyo 2020, Seiko Hashimoto.

Logo Olimpiade Tokyo 2020 beserta Olimpiade Paralimpik Tokyo 2020twitter Logo Olimpiade Tokyo 2020 beserta Olimpiade Paralimpik Tokyo 2020

Tanpa penonton

Emoji dari cabang olahraga bulu tangkis paling banyak digunakan netizen Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020.TWITTER Emoji dari cabang olahraga bulu tangkis paling banyak digunakan netizen Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelumnya, pemangku kepentingan Olimpiade Tokyo 2020, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Tokyo 2020 sudah berketetapan bahwa pesta olahraga multicabang terbesar di dunia ini berlangsung tanpa kehadiran penonton.

"Kebijakan ini untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.

Kebijakan tanpa penonton memang membuat pukulan finansial bagi penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.

Sejumlah ofisial dari Jepang memberikan dukungan bagi atlet panahannya saat bertanding dalam Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat Covid-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Sejumlah ofisial dari Jepang memberikan dukungan bagi atlet panahannya saat bertanding dalam Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat Covid-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.

Kebijakan tanpa penonton membuat pemasukan dari penjualan tiket sama sekali kosong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com