KOMPAS.com - Timnas basket 3x3 putri Indonesia bakal tampil di ajang FIBA 3x3 U23 World Cup 2021, yang dijadwalkan bergulir pada 11-15 Oktober mendatang di Mongolia.
Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan bahwa mengikuti turnamen kelompok umur adalah keuntungan bagi para pebasket muda Indonesia.
“Mengikuti even dunia di level kelompok umur akan hadirkan banyak keuntungan bagi perkembangan bola basket nasional kita," kata Nirmala, dalam rilis Perbasi yang diterima Kompas.com, Selasa (17/8/2021).
"Para atlet muda kita terasah kemampuannya. Bertambahnya jam terbang diharapkan akan berpengaruh pada membaiknya mental tanding mereka ke depannya,” imbuhnya.
Persiapan timnas basket 3x3 putri U23 Indonesia akan dimulai pada 18 Agustus 2021, bertempat di GOR Cahaya Lestari, Surabaya.
Para pemain yang dipanggil PP Perbasi sudah melalui proses yang benar sesuai arahan FIBA.
Baca juga: Perbasi Kirim Timnas Basket Indonesia ke FIBA 3x3 U18 World Cup
Dalam prosesnya, FIBA memberikan daftar nama-nama pemain putri U23 Indonesia yang sudah terdaftar di FIBA 3×3.
Dari seluruh nama terdaftar hanya ada 20 nama yang dinyatakan layak oleh FIBA untuk dipilih memperkuat Timnas Indonesia.
Namun, hampir ke-20 nama tersebut sudah terdaftar di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua akhir tahun ini, membela daerah mereka masing-masing.
Situasi ini direspons PP Perbasi dengan berkomunikasi dengan Pengprov yang terlibat di PON.
Ini karena jadwal yang bentrok dengan agenda PON tidak hanya FIBA World Cup U23 3×3 tapi juga FIBA Women’s Asia Cup dengan PON.
Akhirnya, dari komunikasi ini muncul nama Nathania Claresta Orville dan Jasmine Isabelle Farr yang tidak terlibat di PON.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2021 Ditunda, TC Timnas Indonesia Dihentikan Sementara
“Kami harus mencari minimal empat nama lagi untuk didaftarkan ke FIBA guna mengikuti event World Cup tersebut tapi hanya boleh memilih tetap dari list kelayakan yang diberikan oleh FIBA," ucap Penanggung Jawab Timnas Basket 3×3 Putri U23 Christopher Tanuwidjaja.
"Hingga akhirnya ada pemberitahuan dari Pengprov Jatim yang mengkonfirmasi Jovita E. Simon tidak lagi terlibat dalam PON oleh Pengprov Jatim,” ucapnya menambahkan.
Namun, Christopher mengaku bahwa pihaknya tetap harus mengajukan beberapa nama lain untuk memenuhi quota, sehingga dari seluruh list yang diberikan oleh FIBA.
Pihaknya memasukkan Aimee T. Francienne, Natasya Amelia, Felichia H. Alvira, Asima Y. Tobing, dan Cindy Fransisca. Mereka kemudian diajukan status eligibility-nya kepada FIBA.
Sebelum ajukan nama-nama di atas, Itop - sapaan akrab Christopher Tanuwidjaja mengaku sempat meminta masukan kepada FIBA.
Ini terkait rencana memasukkan skuat Timnas Bola Basket U18 ke dalam timnas U23 karena adanya keterbatasan Pemain akibat bentrok dengan PON.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2021 Resmi Ditunda, Ini Respons Indonesia Selaku Tuan Rumah
Akan tetapi, permintaan itu tidak diizinkan FIBA. Alasannya, perbedaan usia mereka terlampau jauh. Selain itu juga untuk menjaga jenjang prestasi per kelompok umur.
Kendati demikian pelatnas akan tetap berlangsung mulai 23 Agustus di Surabaya yang diharapkan dapat membangun kecocokan antarpemain.
Sebelum masuk pelatnas, para pemain akan menjalani karantina lebih dulu pada 18-22 Agustus, serta akan melakukan tes swab PCR pada 19 adn 22 Agustus, sebelum bertolak ke Mongolia pada 9 Oktober 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.