KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo 2020 telah berakhir dengan Amerika Serikat menjadi pemenang umum. Akan tetapi, media pemerintah China tampaknya masih berupaya merebut fakta tersebut.
Amerika Serikat menjadi pemenang umum Tokyo 2020 dengan torehan 113 medali dengan rincian 39 emas, 40 perak, dan 33 perunggu.
Mereka unggul dari China di peringkat kedua yang mengoleksi 87 medali (38 emas, 31 perak dan 18 perunggu).
'@TeamUSA leads the gold medal count! #TokyoOlympics pic.twitter.com/4GNaQ1DGjm
— #TokyoOlympics (@NBCOlympics) August 8, 2021
Akan tetapi, beredar tangkapan layar di platform media sosial Weibo yang mengklaim kalau media pemerintah China, CCTV, menempatkan China sebagai pemenang umum Olimpiade Tokyo.
Hal ini dilaporkan oleh New York Post dan Yahoo Sports.
Di tangkapan layar tersebut, terlihat CCTV atau China Central Television "menyuntikkan" empat medali emas tambahan ke China untuk menempatkan mereka di puncak klasemen perolehan medali.
Empat medali "fatamorgana" tersebut datang setelah CCTV mengklaim perolehan medali Taiwan, Macau, dan Hong Kong ke perhitungan mereka.
Alhasil, menurut daftar tersebut, China menjadi juara umum dengan perolehan 42 emas, 37 perak, dan 27 perunggu dengan total 106 medali.
"Terima kasih kepada delegasi China untuk menduduki ranking pertama di medali emas dan total poin," tulis seorang netizen di unggahan tersebut, seperti dikutip dari Taiwan News.
Baca juga: Sambut Atlet Olimpiade Tokyo di Istana, Presiden Jokowi Resmi Berikan Bonus
Akan tetapi, tak semua netizen China setuju dengan manipulasi tersebut. Beberapa mengkritiknya secara langsung.
"Hapus saja, jangan berpura-pura. Setiap negara harus masuk daftar dengan medali mereka sendiri."
"Jangan mempermalukan diri Anda sendiri."
Urutan klasemen medali Olimpiade memang selalu berdasar dari jumlah medali suatu negara.
Perolehan medali sendiri berlangsung ketat antara Amerika Serikat dan China hingga hari terakhir kompetisi.
AS bahkan tertinggal dari China pada hari terakhir Tokyo 2020.