KOMPAS.com - Di balik keberhasilan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas badminton Olimpiade Tokyo 2020, ada jasa besar sang pelatih, Eng Hian.
Eng Hian adalah salah seorang legenda bulu tangkis Indonesia. Bersama Flandy Limpele, pria yang akrab disapa Didi itu berhasil mempersembahkan medali perunggu bagi Merah Putih pada Olimpiade Athena 2004.
Semasa aktif bermain, Eng Hian merupakan pebulu tangkis spesialis ganda putra.
Selain Flandy Limpele, Eng Hian yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, juga pernah berpasangan dengan Hermono Yuwono dan Rian Sukmawan.
Ia sempat bermain untuk Inggris pada periode 2001-2003, lalu kembali memperkuat Indonesia menjelang Olimpiade Athena 2004.
Baca juga: Detik-detik Greysia/Apriyani Rebut Emas Olimpiade Tokyo, dari Raket Bengkok hingga Adu Teriakan
Selain medali perunggu Olimpiade Athena 2004, Eng Hian juga ikut meraih medali emas nomor beregu putra pada SEA Games 1999 di Bandar Seri Begawan, Brunei.
Eng Hian juga masuk skuad Merah Putih untuk Piala Sudirman 1999 dan 2001, serta Piala Thomas 2004.
Penampilan profesional terakhir Eng Hian adalah pada Dutch Open 2006 di mana ia berduet dengan Rian Sukmawan dan berhasil menjadi juara.
Sejak Maret 2014, Eng Hian mendapatkan tugas dari PBSI untuk menangani ganda putri di pelatnas Cipayung.
Eng Hian mengungkapkan, melatih sektor ganda putri bukanlah pekerjaan mudah. Hal ini ia ungkapkan usai Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi juara Daihatsu Indonesia Masters 2020.
Baca juga: Profil Greysia Polii: Terpuruk di London, Bangkit, lalu Raih Emas Olimpiade Tokyo
"Tahun lalu memang berat buat mereka, ada kendala dari mulai Greysia cedera, sampai kendala non-teknis yang sifatnya internal sampai pada suatu saat saya bilang sama mereka 'take it or leave it, berubah. Kalau tidak, lupakan saja Olimpiade," tutur Eng Hian dikutip dari Badminton Indonesia, akhir Januari tahun lalu.
Eng Hian juga mengungkapkan bahwa Olimpiade merupakan target terbesar untuk Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
"Target utama mereka kan lebih dari ini. Dalam hati tentu saya bangga sama mereka, luar biasa. Tapi saya nggak mau mereka puas di sini, jadi biasa saja. Habis juara, bagus, tapi itu di depan masih ada Olimpiade, target yang lebih besar lagi," ucap Eng Hian.
Kini, harapan Eng Hian untuk mengantarkan anak asuhnya meraih prestasi tertinggi pada ajang Olimpiade sudah tercapai.
Baca juga: Eng Hian Ikuti Jejak Kejayaan Hendrawan di Olimpiade sebagai Pemain dan Pelatih
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bagi Indonesia usai mengalahkan wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan, pada pertandingan final ganda putri, Senin (2/8/2021).
Greysia dan Apriyani pun mengukir sejarah dengan menjadi ganda putri pertama Indonesia yang mampu memenangi medali emas Olimpiade.
Bagi Eng Hian, medali emas Greysia/Apriyani seperti menyempurnakan raihan perunggu miliknya saat ia tampil di Olimpiade sebagai pemain.
Nama lengkap: Eng Hian
Tempat, tanggal lahir: Surakarta, 17 Mei 1977
Usia: 44 tahun
Aktif bermain: 1997-2006
Pasangan: Muliyaningsih Baiin
Prestasi:
Pemain:
Pelatih: