Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Medali Olimpiade Tokyo 2020, Masa Depan Cerah Angkat Besi Indonesia

Kompas.com - 29/07/2021, 08:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber Kompas.id

KOMPAS.com - Cabang olahraga (cabor) angkat besi membuat bangga Indonesia. Hingga hari keenam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, angkat besi telah menyumbang tiga medali bagi Merah Putih.

Angkat besi Indonesia sejatinya punya tradisi bagus di Olimpiade, dimulai dengan keberhasilan Lisa Rumbewas merebut medali perak di Sydney 2000.

Pada Olimpiade Sydney 2000, Lisa bukan satu-satunya lifter Indonesia yang sukses membawa pulang medali.

Selain Lisa Rumbewas, juga ada Sri Indriyani (perunggu) dan Winarni Binti Slamet (perunggu).

Sejak saat itu, angkat besi tak pernah absen menyumbang medali untuk Indonesia pada ajang Olimpiade.

Bahkan, pada Olimpiade London 2012, tiga medali yang diraih Indonesia semuanya berasal dari cabor angkat besi yaitu Citra Febrianti (perak/53 kg putri), Triyatno (perak/69 kg putra), dan Eko Yuli Irawan (perunggu/62 kg putra).

Baca juga: Eko Yuli Irawan: Dulu Gembala Kambing, Kini Raih Perak Olimpiade Tokyo dan Ukir Sejarah

Terkini, angkat besi telah mempersembahkan tiga medali bagi Merah Putih pada Olimpiade Tokyo 2020, yakni satu perak dan dua perunggu.

Windy Cantika Aisah menjadi peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo usai merebut medali perunggu kelas 49 kg.

Kesuksesan Windy meraih medali diikuti oleh lifter putra andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan.

Eko Yuli kembali membuat bangga negeri ini dengan sumbangan medali perak dari kelas 61 kg putra.

Dengan medali perak di genggaman, Eko Yuli Irawan pun layak disebut sebagai legenda angkat besi Indonesia.

Sebab, ia menjadi atlet Indonesia pertama yang mampu meraih empat medali Olimpiade.

Sebelumnya, Eko Yuli berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta perak pada Olimpiade Rio 2016.

Baca juga: Kisah Windy Cantika, dari Angkat Paralon hingga Harumkan Nama Indonesia di Olimpiade

Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg.

Setelah Windy Cantika Aisah dan Eko Yuli Irawan, cabor angkat besi kembali mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia melalui Rahmat Erwin Abdullah.

Rahmat Erwin yang tampil di kelas kelas 73 kg putra sukses meraih medali perunggu, Rabu (28/7/2021).

Selain sumbangan tiga medali, kabar baik lainnya dari angkat besi adalah dua dari tiga lifter tersebut masih berusia muda.

Windy Cantika Aisah saat ini baru berusia 19 tahun, sementara usia Rahmat Erwin Abdullah adalah 20 tahun.

Kesuksesan Windy Cantika dan Rahmat Erwin meraih medali menunjukkan bahwa regenerasi angkat besi Indonesia berjalan baik dan memiliki masa depan cerah.

Sementara untuk Eko Yuli Irawan, lifter berusia 32 tahun itu diyakini masih bisa tampil di level teratas. Namun, atlet muda untuk menerima tongkat estafet dari sang legenda harus segera disiapkan.

Baca juga: Kisah Rahmat Erwin, Raih Medali di Hadapan Sang Ayah yang Dilarang Tampil di Olimpiade

Oleh karena itu, Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) pun telah menyiapkan generasi penerus.

"Dengan disiplin menjaga asupan makanan dan latihan, Eko sangat mungkin tetap bersaing di level elite dunia ataupun tampil dan merebut medali di Olimpiade 2024. Tetapi, calon penerusnya harus segera disiapkan," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja, dikutip dari Kompas.id, Selasa (27/7/2021).

Di kelas 61 kg putra, saat ini ada Muhammad Faathir (18 tahun). Sementara di kelas 73 kg, PP PABSI menyiapkan lifter berusia 18 tahun, Rizky Juniansyah.

Untuk kategori putri, selain Windy Cantika Aisah, kini ada Juliana Klarisa (55 kg/18 tahun) dan Restu Anggi (64 kg/18 tahun).

Bersama Rahmat Erwin Abdullah dan Windy Cantika Aisah, keempat lifter belia itu disiapkan untuk meraih medali pada Olimpiade Paris 2024.

"Pekerjaan rumah utama kami sekarang, yakni bagaimana caranya memelihara semua mutiara itu agar berkembang dengan baik setahap demi setahap. Tujuannya, supaya mereka bisa meneruskan tradisi medali, bahkan bisa merebut emas di Olimpiade selanjutnya," ujar Hadi Wihardja menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Liga Inggris
Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Liga Italia
Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Liga Spanyol
Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Liga Inggris
Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Liga Spanyol
Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com