KOMPAS.com - Kejuraan sepak bola antarnegara Eropa, atau dikenal sebagai Euro, mempunyai perbedaan tersendiri dibandingkan ajang internasional serupa.
Gelaran kejuaraan Euro 2020 tidak mempunyai agenda perebutan juara ketiga, yang umumnya di ajang lain dilakukan dengan mengadu dua tim yang tersingkir pada babak semifinal.
Misalnya, ajang Copa America 2021 menggelar partai perebutan juara ketiga antara timnas Kolombia dan Peru.
Kolombia kemudian keluar sebagai pemenang usai mengalahkan Peru dengan skor 3-2 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.
Jika saja playoff perebutan tempat ketiga digelar pada Euro 2020, maka laga tersebut akan mempertemukan Denmark dan Spanyol.
Bisa jadi partai ini menghadirkan duel seru antara Denmark sebagai tim kejutan turnamen dengan Spanyol yang pernah mengangkat titel Piala Eropa 2008 dan 2012.
Baca juga: Spanyol, Satu-satunya Negara yang Bisa Mempertahankan Gelar Piala Eropa
Lantas, mengapa Uni Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) meniadakan partai perebutan juara ketiga di ajang Euro 2020?
Alasan utama dari peniadaan agenda tersebut berakar dari kebijakan Piala Eropa yang mengundang peserta secara terbatas sejak digagas pada 1960.
Format awal turmanen Piala Eropa pada 1960 hingga 1976 hanya melibatkan empat tim yang lolos dari babak kualifikasi.
Pada periode itu, partai penentuan peringkat ketiga sesungguhnya masih digelar bahkan ketika format kompetisi berkembang menjadi delapan tim peserta pada 1980.
Hanya saja, sedikitnya jumlah penonton baik yang hadir secara langsung maupun melalui tayangan televisi dinilai tidak menguntungkan UEFA.
Seperti dilansir dari FourFourTwo, keputusan untuk menghapus laga penentuan peringkat ketiga diambil oleh UEFA pada penyelenggaraan Euro 1984.
Tim terakhir yang menempati peringkat ketiga Piala Eropa adalah Cekoslowakia pada gelaran 1980 usai mengalahkan Italia melalui adu penalti, setelah laga di waktu normal berakhir imbang 1-1.
Baca juga: Kasper Dolberg dan Potensi Ledakan Denmark pada Semifinal Euro 2020
Ketetapan dihapuskannya partai perebutan peringkat ketiga itu berlangsung sampai saat ini, walaupun jumlah peserta telah berkembang menjadi 24 tim.
Berdasarkan aturan itu, maka dua tim yang kalah di babak semifinal sejak Euro 1984 mendapat status tidak resmi sebagai juara ketiga secara bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.