KOMPAS.com - Stadion Parken di Kopenhagen, Denmark menjadi tempat berlangsungnya laga 16 besar Euro 2020 antara Kroasia melawan Spanyol pada Senin (28/6/2021) malam WIB.
Laga tersebut menjadi agenda pamungkas Stadion Parken sebagai tuan rumah Euro 2020, selain tiga pertandingan penyisihan Grup B.
Kisah haru hingga suka cita muncul sepanjang tiga pertandingan Euro 2020 yang diselenggarakan di Stadion Parken, Kopenhagen.
Berawal dari laga pembuka penyisihan Grup B antara Denmark melawan Finlandia yang berakhir dengan kekalahan 0-1 bagi tuan rumah.
Namun, bukan hasil akhir laga tersebut yang menyita perhatian khalayak, baik penonton di tribune stadion hingga pemirsa siaran televisi.
Melainkan insiden memilukan tersungkurnya gelandang timnas Denmark, Christian Eriksen, pada babak pertama pertandingan.
Christian Eriksen mengalami gejala henti jantung yang membuatnya terkapar di lapangan ketika hendak menerima bola lemparan ke dalam.
Baca juga: Asal-usul Denmark Dijuluki Tim Dinamit
Respons cepat dari rekan setimnya di timnas Denmark, perangkat pertandingan, hingga tim medis membuat nyawa Eriksen dapat terselamatkan.
Walaupun, seperti dilansir dari laman The Athletic, dokter timnas Denmark mengungkap sang gelandang sempat kehilangan nyawanya sebelum menerima prosedur resusitasi jantung dan paru (CPR).
“Untuk beberapa saat Eriksen sempat meninggalkan kita, dirinya kembali setelah satu kali upaya kejut jantung menggunakan defibrillator, hal yang termasuk cepat,” kata Morten Boesen, dokter timnas Denmark.
Kehilangan sosok Eriksen membuat timnas Denmark tidak bisa berbuat banyak di pertandingan kedua penyisihan Grup B menghadapi Belgia, sehingga harus takluk 1-2.
Dua kekalahan membuat skuad Tim Dinamit membutuhkan kemenangan dalam laga pamungkas penyisihan Grup B melawan Rusia, untuk dapat lolos menuju 16 besar.
Kapten timnas Denmark, Simon Kjaer, dan rekan setim mampu menunaikan tugas tersebut di hadapan para pendukungnya yang menghadiri Stadion Parken.
Bahkan, skuad Denmark meraih hasil meyakinkan untuk lolos ke fase 16 besar dengan menundukkan Rusia dengan skor telak 4-1.
Hasil tersebut didukung dengan kekalahan Finlandia dengan skor 0-2 dari Belgia pada partai lain yang berlangsung di Saint Petersburg Stadium.
“Seluruh pemain pantas mendapatkan hasil ini atas apa yang telah mereka lalui, saya kagum atas kekompakan, keberanian, serta kemampuan untuk bangkit dari situasi mengerikan sebelumnya,” ujar pelatih Denmark, Kasper Hjulmand.
Baca juga: Profil Kasper Dolberg, Eks Partner Ezra Walian Pembuat Gol Historis Denmark
Perayaan besar setelah laga terbilang wajar, mengingat Denmark kali terakhir lolos menuju fase gugur Piala Eropa pada 2004 di Portugal sebelum akhirnya takluk 0-3 dari Ceko di perempat final.
Memori suka cita kelolosan Denmark menuju 16 besar tersebut secara tidak langsung menjadi penawar sempurna dari rasa trauma dan kekhawatiran akan kehilangan sosok Eriksen beberapa hari sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.