Bukan "Kaleng-kaleng" Prestasi AU Bela Diri Jepang di Olimpiade Tokyo Bikin Geleng-geleng

Kompas.com - 22/06/2021, 23:53 WIB

Josephus Primus

Penulis

Lihat Foto

Miraitowa, maskot Olimpiade Tokyo 2020, memegang obor Olimpiade dalam upacara yang menandai satu tahun sebelum dimulainya Olimpiade di Tokyo pada 24 Juli 2019.(BEHROUZ MEHRI)

Biaya Penundaan Olimpiade Tokyo bisa Capai Rp 39,48 Triliun

Ruang makan utama terlihat selama tur pers Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, Minggu, 20 Juni 2021, di Tokyo.

Ilustrasi vaksin corona, vaksin Covid-19.

Pemandangan umum ini menunjukkan pintu masuk ke Village Plaza (kiri) dengan bangunan di Olympic Village (kanan) di seberangnya, selama tur media Village Plaza dan Olympic Village untuk Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo pada 20 Juni 2021 .

Ilustrasi penumpang pesawat, bepergian di tengah pandemi virus corona.

Atlet angkat besi Indonesia Windy Cantika Aisah mengangkat beban dalam pertandingan Angkat Besi 49Kg Wanita kategori Snatch SEA Games ke-30 di Stadion RSMC Nino Aquino, Manila, Filipina, Senin (2/12/19). Windy Cantika Aisah berhasil mengangkat total beban tertinggi 190Kg sehingga meraih medali emas.

Tim panahan putra Indonesia ketika mengikuti Final Olympic Qualification Tournament yang berlangsung di Paris, Perancis.

Salah satu penampilan sprinter Lalu Muhammad Zohri dalam Asian Games 2018. Gambar diambil pada 25 Agustus 2018.

Sumber Kyodonews

TOKYO, KOMPAS.com - Andai pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021 benar terlaksana, atraksi Angkatan Udara (AU) Bela Diri Jepang bakal memukau.

AU Bela Diri Jepang punya tim atraksi akrobatik udara bernama Blue Impulse.

Prestasinya pun bukan "kaleng-kaleng" alias prestasi yang selalu moncer.

Menggunakan pesawat jet tempur buatan industri dalam negeri, antara lain Mitsubishi dan Yamaha, Blue Impulse bakal bikin penonton Olimpiade Tokyo geleng-geleng, kagum.

Raihan prestasi Blue Impulse sudah terukir sejak lama, pada sekitar 1960-an.

Tim Blue Impulse bermarkas di Pangkalan Udara Matsushima di Higashimatsushima di Prefektur Miyagi, timur laut Jepang.

REUTERS via ABC INDONESIA Dua warga berjalan di depan logo olimpiade di Tokyo, Jepang.

Tim ini mempertontonkan kehebatan akrobatik udara kali pertama pada Olimpiade Tokyo 1964 dan Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998.

Pada Maret 2020, Blue Impulse melakukan akrobatik udara untuk menyambut kedatangan api Olimpiade dari Yunani ke Jepang.

Tim juga melakukan hal sama pada pembukaan Kejuaraan Dunia Rugby di Tokyo pada September 2019.

Pada Mei 2021, tim melakukan akrobatik udara di atas jalan layang Tokyo tengah.

AFP PHOTO/PHILIP FONG Biaya Penundaan Olimpiade Tokyo bisa Capai Rp 39,48 Triliun

"Kami melakukan penghormatan bagi para tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan pemberantasan pandemi Covid-19 di Jepang," kata pernyataan Blue Impulse.

"Tim akan berakrobatik udara pada pembukaan Olimpiade Tokyo 23 Juli 2021," kata pernyataan Tokyo 2020, Senin (22/6/2021).

Tim akan mengincar ruang terbuka di atas Stadion Nasional Tokyo untuk mempertunjukkan kebolehannya.

Menurut rencana, akrobatik itu mempertunjukkan pembuatan lima lingkaran berwarna simbol Olimpiade menggunakan asap.

AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO Ruang makan utama terlihat selama tur pers Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, Minggu, 20 Juni 2021, di Tokyo.

Sementara itu, memulai vaksinasi bagi pekerja Olimpiade dan Paralimpik Tokyo pada Jumat (18/6/2021), pemerintah Jepang mematok target harian vaksinasi.