Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Medali Emas Olimpiade Milik Indonesia dari Cabang Bulu Tangkis

Kompas.com - 10/06/2021, 17:00 WIB
Kevin Topan Kristianto

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sekitar satu bulan lebih dari sekarang, gelaran Olimpiade Musim Panas di Tokyo akan digelar. Olimpiade merupakan pesta olahraga multicabang internasional terbesar di dunia.

Pada 23 Juli 2021mendatang, pesta olahraga multicabang internasional terbesar itu akan digelar.

Sejatinya, Olimpiade Tokyo merupakan Olimpiade Musim Panas yang dijadwalkan bergulir pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.

Akan tetapi, karena bumi sedang dilanda pandemi virus corona, penyelenggaraan Olimpiade Tokyo pun diundur menjadi 2021.

Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.

Baca juga: Benarkah Medali Emas Olimpiade Terbuat dari Emas?

 

Meski digelar pada 2021, nama yang digunakan pada Olimpiade Musim Panas edisi ke-32 itu tetap menjadi "Tokyo 2020". Penggunaan "Tokyo 2020" dilakukan untuk tujuan pemasaran dan branding.

Pada ajang olahraga multicabang ini, berbagai negara di seluruh dunia akan ikut ambil bagian, termasuk Indonesia.

Indonesia sendiri akan mengirimkan atlet-atlet terbaiknya dari seluruh cabang olahraga, termasuk cabor bulu tangkis.

Tim bulu tangkis Indonesia sendiri tentunya diharapkan bisa membawa pulang medali emas Olimpiade ke Tanah Air.

Seperti yang kita ketahui, bulu tangkis merupakan olahraga populer di Indonesia selain sepak bola.

Dalam sejarah, bulu tangkis Indonesia punya rekam jejak bagus di Olimpiade dengan menyumbangkan 7 medali emas.

Siapa saja pebulu tangkis yang menyumbangkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia?

Berikut adalah 7 pebulu tangkis Indonesia yang pernah meraih medali emas Olimpiade:

1. Susy Susanti (tunggal putri) - Olimpiade Barcelona 1992

Mia Audina (kiri) dan Susy Susanti (kanan) mengapit pebulu tangkis asal Korea Selatan, Bang Soo Hyun.AFP/TOSHIFUMI KITAMURA Mia Audina (kiri) dan Susy Susanti (kanan) mengapit pebulu tangkis asal Korea Selatan, Bang Soo Hyun.

Susy Susanti menjadi pebulu tangkis tunggal putri pertama yang menggoreskan tinta emas pada Olimpiade 1992 yang dilangsungkan di Barcelona, Spanyol.

Susy Susanti meraih medal emas setelah menang atas wakil Korea Selatan, Bang Soo-hyun.

Bertarung tiga set melawan Bang Soo-hyun, Susy menang dengan skor 5-11, 11-5, dan 11-3 untuk membawa pulang medali emas Olimpiade ke Tanah Air.

Baca juga: Kisah F4 Bulu Tangkis Dunia: Taufik Hidayat, Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade

2. Alan Budikusuma (tunggal putra) - Olimpiade Barcelona 1992

Bukan hanya Susy Susanti saja yang membawa pulang medali emas, pebulu tangkis nomor tunggal putra, Alan Budikusuma juga berhasil meraih medali emas.

Alan berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan sesama wakil Indonesia Ardy B. Wirnata di partai final.

3. Rexy Mainaky/Ricky Subagja (ganda putra) - Olimpiade Atlanta 1996

Berselang empat tahun kemudian di Olimpiade Atlanta 1996, tim bulu tangkis Indonesia kembali meraih medali emas.

Medali emas itu diraih oleh pasangan ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky/Ricky Subagja.

Rexy Mainaky/Ricky Subagja berhasil naik podium utama dan menerima medali emas setelah mengalahkan Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia) dengan skor 5-15, 15-13, dan 15-12.

Baca juga: 5 Jenis Peringkat dalam Dunia Bulu Tangkis

4. Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putra) - Olimpiade Sydney 2000

Tren medali emas dari ganda putra bulu tangkis Indonesia kembali berlanjut di Olimpiade Sydney 2000.

Kali ini, pasangan ganda putra Indonesia yang meraih medali emas adalah Tony Gunawan/Candra Wijaya.

Tony/Candra sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk kontingen Indonesia setelah mengalahkan Lee Dong Soo/Yoo Yong Sung (Korea Selatan) dengan skor 15-10, 9-15, dan 15-7.

5. Taufik Hidayat (tunggal putra) - Olimpiade Athena 2004

Tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat.KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat.

Baca juga: Apa Itu Challenge pada Pertandingan Bulu Tangkis?

Taufik Hidayat menjadi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia kedua yang meraih medali emas Olimpiade setelah Alan Budikusuma yang menorehkan tinta emas itu pada 1992.

Taufik Hidayat meraih medali emas dalam cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra pada Olimpiade 2004 di Athena.

Ketika itu, Taufik Hidayat mengalahkan pebulu tangkis asal Korea Selatan, Shon Seung-mo, melalui dua gim langsung dengan skor 15-8, 15-7.

6. Hendra Setiawan/Markis Kido (ganda putra) - Olimpiade Beijing 2008

Pasangan ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Markis Kido mengikuti jejak dua seniornya, yaitu Rexy Mainaky/Ricky Subagja dan Tony Gunawan/Candra Wijaya yang pernah raih medali emas Olimpiade.

Hendra/Markis berhasil menyumbangkan medali emas Olimpiade untuk kontingen Indonesia setelah menang rubber set 12-21, 21-11, 21-16 atas Cai Yun/Fu Haifeng (China).

7. Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad (ganda campuran) - Olimpiade Rio de Janeiro 2016

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad memamerkan medali emas yang diraihnya di Olimpiade Rio 2016, Rabu (17/8/2016).PIPIT PUSPITA RINI/KOMPAS.COM Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad memamerkan medali emas yang diraihnya di Olimpiade Rio 2016, Rabu (17/8/2016).

Baca juga: 7 Pukulan Bulu Tangkis dan Tujuannya

Untuk pertama kalinya dalam sejarah bulu tangkis Indonesia, ganda campuran berhasil meraih medali emas Olimpiade.

Adalah Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad yang berhasil menorehkan prestasi terbaik tersebut.

Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu meraih medali medali emas di Olimpiade Rio 2016 setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan skor 21-14, 21-12.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com