Dua Sisi Penunjukan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai Ikon PON Papua

KOMPAS.com - Penunjukan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon PON XX Papua menuai pro dan kontra.

Nagita Slavina dan Raffi Ahmad memang diberi kepercayaan menjadi ikon PON Papua oleh Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON).

Sementara itu, posisi duta PON XX Papua diisi oleh pesepak bola nasional asli Papua, Boaz Solossa.

Meski demikian, banyak yang menilai keputusan menunjuk Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon, kurang tepat.

Baca juga: Menpora soal Polemik Nagita-Raffi Ikon PON Papua: Itu Keputusan PB PON

Komika Arie Kriting menjadi salah satu sosok yang paling vokal menyuarakan kritik.

Dia menilai ikon PON XX Papua seharusnya merupakan Orang Asli Papua (OAP) untuk merepresentasikan provinsi paling Timur di Indonesia tersebut.

Polemik ini pun sudah sampai ke telinga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Zainudin Amali pun akan segera melakukan komunikasi dengan PB PON agar masalah ini tidak berkepanjangan.

Namun, dia menegaskan bukan ingin menganulir keputusan PB PON. Zainudin hanya akan memberikan masukan kepada PB PON agar isu ini tidak berlarut-larut.

Soal apakah ikon PON Papua diganti atau tidak, Zainudin Amali akan menyerahkan keputusan itu kepada PB PON.

"Ini menjadi kewenangan PB PON, tetapi kalau sudah menyangkut area publik yang akhirnya menjadi kontroversi kami tentu akan berkomunikasi," katanya.

"Mungkin saja tujuan mereka menunjuk public figure yang dikenal masyarakat luas agar publikasi PON Papua ini semakin masif. Namun, ini bisa didiskusikan. Kami akan bicara dengan ketua harian PB PON," ujar Zainudin Amali.

"Kami akan serahkan kepada PB PON untuk memutuskan itu (apakah mengganti ikon atau tidak). Kita akan kasih masukan saja," kata Zainudin Amali.

Meski banyak kritikan, ada juga pihak yang mendukung penunjukan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon PON Papua.

Salah satu dukungan datang dari peserta Putri Indonesia 2015 asal Papua Barat, Olvah Alhamid.