TOKYO, KOMPAS.com - Hingga kini, belum ada keputusan dari Tokyo 2020 mengenai jumlah penonton yang boleh menyaksikan langsung laga-laga Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
"Masih ada banyak kesulitan mengenai penetapan hal itu," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto pada Jumat (28/5/2021).
Jepang mengingatkan lagi kewaspadaan menghadapi pandemi Covid-19 tatkala perhelatan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo berlangsung.
Taisuke Nakata dari Universitas Tokyo mengingatkan bahwa banyaknya pergerakan orang pada pesta akbar multicabang olahraga itu bisa memunculkan jumlah yang terinfeksi virus corona.
"Kami mengingatkan kewaspadaan kembali," ujarnya.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Jepang Prioritaskan 1.600 Atlet, Pelatih, dan Staf Dapat Suntikan Vaksinasi
Olimpiade Tokyo akan berlangsung pada 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.
Sementara, Paralimpik Tokyo terselenggara 24 Agustus 2021 hingga 5 September 2021.
Sebelumnya, kurang dari 100 hari perhelatan Olimpiade Tokyo, Jepang membeli tambahan vaksin untuk membendung laju pertumbuhan pandemi Covid-19.
"Panel pemerintah Jepang sudah menyetujui tambahan vaksin itu," kata sumber di pemerintan Jepang, Kamis (20/5/2021).
Tambahan itu berasal dari Moderna dan AstraZeneca.
Sejauh ini, Jepang hanya menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech untuk vaksinasi.
Hasilnya, sejak 1 Februari, baru dua persen dari 125 juta penduduk Jepang mendapat suntikan vaksinasi Pfizer-BioNTec.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.