KOMPAS.com - Renang merupakan salah satu olahraga akuatik terpopuler dan banyak diminati oleh berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga lanjut usia.
Pada ajang olahraga multicabang seperti Olimpiade, renang merupakan salah cabang olahraga yang dipertandingkan dengan berbagai kategori.
Renang juga tidak hanya untuk olahraga melalui kompetisi atau kejuaraan, renang juga dipakai sebagai refreshing.
Selain itu, renang juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Berenang bisa membakar kalori dalam tubuh secara cepat serta melatih otot tangan.
Adapun renang memiliki sejarah panjang dan terus berkembang hingga sekarang.
Baca juga: 3 Fase Gerakan Lengan pada Renang Gaya Punggung
Dilansir dari BBC, olahraga renang diperkenalkan oleh Matthew Webb pada tahun 1875.
Kala itu ia menjadi orang pertama yang berhasil melintasi Teluk Inggris dengan berenang selama 21 jam.
Seiring berjalannya waktu, olahraga renang semakin berkembang yang kemudian dimasukan ke dalam perlombaan di Olimpiade Athena pada 1896.
Pada tahun 1896 di ajang Olimpiade Athena, renang awalnya dilakukan dengan gaya dada atau breaststroke.
Kemudian pada 1902, Richmond Cavill yang berasal dari Australia mengenalkan renang dengan teknik baru, yaitu gaya bebas saat mengikuti kompetisi.
Baca juga: Pengambilan Napas pada Renang Gaya Punggung
Sejak saat itu renang terus berkembang hingga muncul berbagai gaya atau nomor perlombaan, seperti lomba gaya bebas 100 meter serta gaya bebas estafet 4 x 100 meter.
Dalam olahraga renang terdapat empat jenis gaya, yaitu gaya bebas, dada, punggung, dan kupu-kupu.
Modul Melesat di Air, Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX, renang gaya bebas adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menelungkupkan badan, dimana tangan dan kaki melakukan tarikan dan tendangan air.
Renang gaya bebas ini disebut juga front crawl dalam bahasa Inggris.
Baca juga: Mengenal Kolam Renang Terbesar Se-Asia Tenggara di Indonesia
Renang gaya dada atau breaststroke merupakan salah satu gaya renang yang unik.
Breaststroke dianggap sebagai salah satu gaya renang unik karena gerakan renang ini mirip dengan cara katak berenang saat di air.
Adapun renang gaya dada merupakan teknik berenang dengan posisi tubuh seperti merangkak di permukaan air lalu dikombinasikan dengan gerakan kaki dan tangan.
Renang gaya punggung atau backstroke dianggap salah satu gaya renang yang cukup sulit dilakukan oleh pemula.
Sebab, sikap badan pada waktu melakukan renang gaya punggung, atlet atau perenang, berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air.
Meski cukup sulit dilakukan, pengambilan napas saat berenang menggunakan teknik cukup mudah karena mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Baca juga: Jumlah Lintasan Kolam Renang Berdasarkan Tingkat Kompetisi
Sama seperti renang daya dada, renang gaya kupu-kupu atau butterfly stroke juga unik.
Sebab, pada gerakan renang gaya kupu-kupu, kedua tangan membentang kemudian mengepak untuk mengayuh maju ke depan. Gerakan dua tangan tersebut seperti gerakan sayap kupu-kupu.
Seperti cabang olahraga lain, renang juga memiliki induk organisasi.
Induk organisasi olahraga renang dunia bernama Federation Internationale de Natation, disingkat FINA.
FINA dibentuk pada tahun 1908 di London, Inggris. Ada 8 (delapan) federasi nasional yang bertanggung jawab atas pembentukan FINA.
Baca juga: Ukuran Kolam Renang Sesuai Standar Internasional
Kedelapan federasi itu adalah Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Inggris Raya, Hungaria, dan Swedia.
Sementara itu, di Indonesia juga memiliki induk olahraga renang bernama Persatuan Renang Seluruh Indonesia, disingkat PRSI.
Dilansir dari situs resmi Persatuan Renang Seluruh Indonesia, PRSI dibentuk pada tanggal 21 Maret 1951.
Adapun, PB PRSI mempunyai ruang lingkup kegiatan menyelenggarakan kejuaraan olahraga akuatik antara lain: