JAKARTA, KOMPAS.com - Lifter angkat besi andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan ingin Olimpiade Tokyo tetap digelar.
"Kami sudah mempersiapkan diri untuk Olimpiade," tuturnya.
Hingga kini, kata Eko Yuli, belum ada perubahan jadwal Olimpiade Tokyo meski banyak pihak ingin pesta olahraga multicabang terbesar dunia itu dibatalkan akibat pandemi Covid-19.
"Sebagai atlet, saya mempersiapkan diri saja," tutur Eko Yuli.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo merilis pembatasab jumlah ofisial asing kurang dari 100 hari jelang perhelatan.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Penyelenggara Rilis Pembatasan Jumlah Ofisial Asing
"Yang dizinkan hanya 78.000 orang ofisial asing," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto, Kamis (20/5/2021).
Rilis termutakhir itu menjadi kebijakan mengurangi hingga separuh jumlah ofisial asing yang boleh hadir selama perhelatan Olimpiade Tokyo.
Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2021 nanti, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengharapkan target vaksinasi Covid-19 di Perkampungan Atlet Tokyo mencapai angka 80 persen.
Wakil Presiden IOC John Coates mengemukakan hal itu jelang 100 hari perhelatan Olimpiade Tokyo.
Pesta olahraga multicabang paling akbar di dunia akan berlangsung mulai 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.
Sebelumnya, ada rilis terkini jadwal tandang Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach ke Jepang.
"Thomas Bach akan datang pada 12 Juli 2021," kata pernyataan Tokyo 2020.
Jadwal terkini tersebut adalah perubahan dari jadwal sebelumnya yang batal terealisasi.
"Awalnya, Bach akan tandang ke Jepang pada 19 Mei 2021," kata Wakil Presiden IOC John Coates.
Pada jadwal lawas, Bach berencana hadir pada pawai obor di Hiroshima.
Kemudian, dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga.
"Agenda ini batal lantaran pandemi Covid-19 masih melanda Jepang," ucap Coates.
Total di seluruh Jepang, sejak 1 Februari 2021, vaksinasi Covid-19 baru menyentuh maksimal dua persen dari sekitar 130 juta penduduk.