KOMPAS.com - Olahraga sepak bola mengharuskan pemain bergerak dengan bola untuk menciptakan angka, mencegah terjadinya gol, ataupun memulai permainan.
Bentuk gerakan kaki mendorong bola yang dilakukan berulang-ulang sambil berlari dalam permainan sepak bola disebut sebagai teknik menggiring atau dribbling.
Mengutip buku Kepelatihan Sepak Bola: Teori dan Praktik (2018) oleh Ketut Chandra Adinata Kusuma, gerakan menggiring dilakukan untuk membawa bola dalam wilayah permainan.
Keterampilan menggiring bola merupakan teknik dasar bagi seorang pemain sepak bola untuk terlibat dalam proses mencetak angka atau menghalau usaha lawan.
Dalam melakukan teknik menggiring, seorang pemain perlu memperhatikan laju bola agar tidak membuka kesempatan lawan untuk merebutnya.
Salah satu cara menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, yang memiliki kelebihan maupun kekurangan tersendiri.
Baca juga: Sejarah dan Peraturan Kick-off dalam Sepak Bola
Jelasnya, teknik menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam dilakukan dengan menyentuhkannya pada permukaan bola.
Sisi bagian dalam punggung kaki digunakan untuk mendorong bola, dengan posisi badan sedikit condong ke depan.
Tumpuan berat tubuh ketika menggiring, dipusatkan pada salah satu kaki yang tidak digunakan untuk menggiring bola di lapangan.
Nantinya, kecepatan lari ketika menggiring bola dapat disesuaikan sesuai keinginan ataupun situasi pertandingan.
Kelebihan dari teknik menggiring bola dengan kaki bagian dalam adalah seorang pemain bisa dengan mudah mengendalikan ataupun mengubah laju bola.
Sehingga, seorang pemain dapat menyesuaikan posisi tubuh serta laju bola untuk mengelabui lawan yang menjaganya.
Hanya saja, gerakan menggiring bola dengan kaki bagian dalam membuat kecepatan lari seorang pemain menjadi terbatas.
Baca juga: Teknik Passing Bola dengan Punggung Kaki
Perkenaan bola dengan punggung kaki bagian dalam harus tepat pada titik tengah bola, sehingga jika dilakukan saat berlari kencang lajunya bisa tidak terkendali.
Jika laju bola tidak lagi bisa dikendalikan, maka pemain lawan bisa saja merebut bola untuk mengawali serangan balik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.