Vera akan sabar menunggu waktu yang tepat untuk menyerang dengan serangan baliknya.
Pada empat kemenangan KO di atas panggung dunia sejauh ini, “The Truth” mengambil keuntungan dari niat lawannya untuk mendesak maju, membawa momentum mereka ke dalam jarak serangnya sendiri.
Ketiga lawannya, Mauro “The Hammer” Cerilli, Igor Subora dan Paul Cheng, masuk ke jarak pukulan kiri yang menjadi awal dari akhir penampilan mereka demi gelar Juara Dunia.
Cerilli dan Cheng masuk ke dalam jarak serang untuk ‘memberikan’ rahang mereka ke dalam arah hook kiri perwakilan Sanford MMA ini.
Sementara, pukulan kanan Subora dibalas oleh straight kiri dari kuda-kuda southpaw.
Jika Bhullar menjadi terlalu frustrasi atau terlalu yakin, ia dapat menjangkau terlalu jauh dan membuka celah. Itu hanya harus terjadi sekali bagi Vera untuk merebut kemenangan.
3. Kemampuan Bhullar Dalam Mengatur Ritme
Rangkaian kemenangan ronde pertama bagi Vera dalam divisi kelas berat telah menjadi sangat sensasional.
Namun, akan menarik jika Bhullar dapat mendesaknya keluar dari zona nyaman.
“The Truth” belum pernah mengakhiri laga lewat keputusan juri selama 10 tahun, di mana atlet India itu telah membuktikan kemampuannya untuk berlaga sampai akhir dan masih mendesak maju.
Secara keseluruhan, Bhullar tujuh kali menerima keputusan juri — serta memenangkan ketujuh laga tersebut.
Dalam debutnya bersama ONE melawan Cerilli, kekuatan dan serangan “Singh” semakin kuat saat laga memasuki bagian akhir, dimana ia mendaratkan beberapa serangan signifikan di tiap rondenya.
Jika Vera kelelahan di awal dan kehabisan tenaga lewat perpaduan teknik striking dan gulat milik Bhullar, ia dapat memasuki posisi lebih kuat untuk mengambil alih di ronde-ronde kejuaraan.
Namun, Vera telah kembali menyegarkan diri bersama rekan-rekan latihan elite di Sanford MMA.
Kamp pelatihan itu mungkin telah mempersiapkannya untuk mendesak kembali jika perwakilan dari American Kickboxing Academy itu mulai meningkatkan serangan.