Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Liga Singapura, Filipina, dan Australia Tidak Ada Degradasi?

Kompas.com - 09/05/2021, 14:20 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah klub mengusulkan kompetisi tanpa degradasi untuk Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022. Usulan ini pun bakal dimintakan persetujuan pada Kongres Tahunan PSSI di Jakarta, 29 Mei mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi menyampaikan bahwa PSSI mengakomodasi usulan sebagian besar klub Liga 1 dan Liga 2 soal kompetisi tanpa degradasi.

"Bahwa Exco PSSI mengakomodasi surat permohonan dari sebagian besar klub Liga 1 dan Liga 2 tentang permohonan kompetisi tanpa degradasi, namun tetap ada promosi, juara Liga 1 dan juara Liga 2 tetap ada," kata Yunus, dikutip dari laman resmi PSSI.

Wacana kompetisi tanpa degradasi untuk musim 2021-2022 itu pun sontak menimbulkan pro dan kontra.

Dari kontestan Liga 1, Borneo FC Samarinda menjadi salah satu klub yang menolak kompetisi tanpa degradasi.

"Borneo FC ingin sepak bola yang jelas aturannya. Karena dengan tanpa degradasi, satu kemunduran sepak bola Indonesia," kata Presiden Klub Borneo FC Nabil Husein Said Amin, melalui unggahan di akun Instagram resmi klub.

Baca juga: Tolak Penghapusan Degradasi, Persipura Ingin Jaga Marwah Kompetisi

Berbicara soal kompetisi tanpa degradasi, format ini sejatinya bukan hal baru di dunia sepak bola.

Di kawasan Asia Tenggara, ada tiga negara yang menggunakan format liga tanpa promosi dan degradasi yaitu Liga Singapura (Singapore Premier League), Liga Filipina (Philippines Football League), dan Liga Australia (A-League).

Masing-masing asosiasi sepak bola di ketiga negara tersebut memiliki pertimbangan sendiri kenapa menggelar kompetisi sepak bola tanpa ada promosi dan juga degradasi.

Liga Singapura

Singapore Premier League (SPL) menjadi kompetisi level teratas dan satu-satunya di Singapura.

Pertimbangan geografis menjadi alasan kenapa liga sepak bola di Singapura tidak menganut sistem piramida yang di dalamnya ada promosi dan degradasi.

Dengan luas negara hanya 728,3 km persegi, Singapura memang tidak memiliki banyak klub sepak bola.

Bahkan, ada dua klub dari luar Singapura yang mengikuti SPL yaitu Albirex Niigata (Jepang) dan Duli Pengiran Muda Mahkota FC atau DPMM FC (Brunei Darussalam).

Musim ini, SPL hanya diikuti oleh delapan tim setelah DPMM FC mengundurkan diri.

Baca juga: Bhayangkara Solo FC Tambah Daftar Tim Tolak Usulan Penghapusan Degradasi

Liga Filipina

Philippines Football League (PFL) baru dibentuk pada 2017 untuk menggantikan kompetisi sebelumnya yaitu United Football League (UFL) yang menjadi kompetisi top tier di Filipina.

Situasi yang terjadi di Liga Filipina mirip dengan Liga Singapura yaitu minimnya tim peserta. Musim ini, PFL hanya diikuti oleh enam tim dengan dua fase kompetisi yaitu reguler dan final series.

Uniknya, sejak pertama kali digelar pada 2017, baru ada satu klub yang menjadi juara yaitu United City (sebelumnya bernama Ceres–Negros).

Kabarnya, PFL akan memperkenalkan divisi kedua saat liga berkembang. Hal ini akan membuat Liga Filipina menggunakan sistem promosi dan degradasi pada masa mendatang.

Baca juga: Kenapa Ada Bendera Inggris di Logo AC Milan dan Barcelona?

Liga Australia

Jika melihat luas negaranya, Australia bukanlah negara kecil. Sepak bola di Negeri Kanguru juga sudah maju dan tim nasional mereka selalu tampil di Piala Dunia sejak 2006.

Meski begitu, sepak bola belum terlalu diminati oleh publik Aussie. Mengutip situs web StatScore, popularitas sepak bola di Australia masih kalah dari Australian football dan rugby.

Adapun, A-League yang menjadi kompetisi sepak bola profesional satu-satunya di Australia dimulai pada musim 2005-2006.

Saat ini, A-League diikuti oleh 12 tim dengan salah satu tim yaitu Wellington Phoenix merupakan klub yang berasal dari Selandia Baru.

Dengan tim peserta sedikit, A-League tidak menerapkan sistem promosi dan degradasi agar liga tetap kompetitif.

Satu musim kompetisi A-League dibagi menjadi dua fase yaitu Regular Season dan Final Series yang diikuti oleh enam tim teratas klasemen akhir musim reguler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com