KOMPAS.com - Doping kerap menjadi hantu bagi dunia olahraga. Beberapa atlet top dunia pun pernah tersandung skandal doping.
Pada 2012 silam, pebalap sepeda asal Amerika Serikat, Lance Armstrong, harus kehilangan tujuh gelar juara Tour de France.
Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) mencopot tujuh gelar Tour de France milik Armstrong (1999-2005) karena ia terbukti menggunakan doping untuk memenangi ajang balap sepeda prestisius tersebut.
Tak hanya kehilangan tujuh gelar juara Tour de France yang ia raih secara berturut-turut, Lance Armstrong juga dijatuhi hukuman dilarang bertanding seumur hidup.
Baca juga: Apa Itu Player Escort dalam Sepak Bola?
Skandal doping juga menimpa mantan pelari Amerika Serikat, Marion Jones.
Sosok Jones menjadi pusat perhatian setelah ia berhasil menyabet tiga medali emas pada Olimpiade Sydney 2000.
Tujuh tahun berselang, Jones membuat pengakuan mengejutkan bahwa sebelum Olimpiade ia menggunakan steroid yang termasuk jenis doping dalam olahraga.
Akibatnya, Marion Jones dijatuhi hukuman larangan bertanding selama dua tahun dan semua pencapaiannya dari 1 September 2000 harus dikembalikan, termauk semua medali, poin, dan hadiah uang.
Baca juga: Apa Itu Cedera Hamstring?
Sepak bola yang merupakan cabang olahraga paling populer di dunia pun tak bisa lepas dari doping.
Sejumlah bintang-bintang lapangan hijau ada yang terbukti menggunakan zat terlarang itu.
Pep Guardiola, Edgar Davids, Adrian Mutu, hingga yang terkini Andre Onana adalah sosok-sosok lapangan hijau yang tersandung skandal doping.
Nama terakhir dijatuhi hukuman larangan bertanding selama 12 bulan pada Februari 2021 setelah gagal dalam tes doping yang dilakukan di luar kompetisi.
Lantas apa itu doping dalam olahraga?
Mengutip BBC, doping adalah zat terlarang yang dikonsumsi oleh atlet untuk meningkatkan performanya.
Istilah lain doping adalah Performance Enhancing Drugs (PED) yaitu jenis obat-obatan yang digunakan oleh atlet untuk meningkatkan kinerja atletik mereka dalam olahraga kompetitif.
Baca juga: UEFA Hukum Kiper Ajax yang Merupakan Adik Eks Pemain Persikad Depok
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yaitu androgens, blood doping, peptide hormones, stimulants, diuretics, narcotics, dan cannabinoids.
Adapun, zat yang paling sering digunakan oleh atlet adalah androgen seperti steroid anabolik.
Zat tersebut memungkinkan seorang atlet untuk bisa berlatih lebih keras, pulih lebih cepat, dan membangun lebih banyak otot.
Namun di lain sisi, penggunaan zat tersebut bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan peningkatan agresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.