Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barisan Mantan Petarung UFC Terseok-seok di ONE Championship

Kompas.com - 22/04/2021, 14:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para petarung UFC yang kini berduel di ONE Championship mengalami kesulitan menunjukkan kedigdayaan mereka.

Selama beberapa tahun terakhir, ada delapan alumnus UFC yang pindah ke ONE Championship untuk merasakan atmosfer pertarungan di Asia.

Mereka adalah Arjan Bhullar, John Lineker, Yoshihiro Akiyama, Yushin Okami, Daichi Abe, Sage Northcutt, Demetrious Johnson, dan Eddie Alvarez.

Dari delapan nama di atas, enam di antaranya pernah menderita kekalahan, yakni Yoshihiro Akiyama, Yushin Okami, Daichi Abe, Sage Northcutt, Demetrious Johnson, dan Eddie Alvarez.

Baca juga: The Apprentice: ONE Championship, Atlet MMA Sage Northcutt Saksikan 2 Peserta Gugur

Dua nama terakhir bahkan merupakan juara dominan di UFC. Demetrious Johnson adalah peraih sabuk emas flyweight sebanyak 12 kali, sedangkan Eddie Alvarez adalah mantan juara divisi lightweight.

Selain itu, Sage Northcutt adalah aset masa depan Amerika yang memiliki rekor enam kemenangan dari delapan laga bersama UFC.

Dua nama lainnya, yaitu Arjan Bhullar dan John Lineker, masih tak terkalahkan di ONE Championship.

John Lineker sendiri baru saja mengalahkan Troy Worthen di ajang ONE on TNT III. Itu merupakan kemenangan ketiga beruntun Lineker di ONE Championship.

Hasil itu membuat John Lineker dinilai pantas menantang penguasa kelas bantamweight, Bibiano Fernandes.

Hal ini seolah membuktikan tak ada jurang pembeda antara petarung UFC dan ONE.

Demetrious Johnson yang digadang-gadang sebagai salah satu atlet MMA terbaik sepanjang masa (GOAT), mengalami TKO dari Adriano Moraes dalam laga perebutan sabuk emas flyweight di ONE on TNT I beberapa pekan lalu.

Baca juga: Didorong Lawan Saat Timbang Badan, Petarung UFC Cedera Sampai Muntah

Eddie Alvarez bahkan mengalami mimpi lebih buruk usai menderita dua kekalahan dalam tiga laga terakhirnya.

Ia bahkan harus mengalami perawatan medis seusai menderita TKO pada laga debutnya melawan atlet Rusia, Timofey Nastyukhin.

ONE dan UFC dianggap sebagai representasi dari dua kutub yang berseberangan. Jika UFC popouler di belahan dunia bagian barat, ONE lebih mentereng di Asia.

Gaya para petarung di dua promotor ternama itu juga berbeda.

Atlet Amerika terkenal dengan gulat dan grappling, sedangkan Asia adalah rumahnya para "striker" karena menjamurnya seni bela diri striking seperti wushu, pencak silat, kungfu, dan taekwondo.

Hal ini menjadi faktor sulitnya para atlet yang telah berjaya di UFC untuk merasakan hal yang sama saat berduel di ONE Championship.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com